Header Ads

Hizbullah Serukan Mesir Hentikan Pembangunan Tembok Baja

Pemimpin gerakan Syi'ah Hizbullah - Hassan Nasrallah pada hari Ahad kemarin menyerukan kepada pemerintah Mesir untuk menghentikan pembangunan tembok baja di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza karena dapat menghambat terowongan bawah tanah yang memberikan alternatif penyelundupan bahan pokok bagi rakyat Gaza yang diblokade oleh Kairo dan Israel.

Nasrallah mengatakan hal tersebut pada kerumunan puluhan ribu umat Syi'ah Libanon yang menandai upacara keagamaan Asyura, dan ia juga menyatakan bahwa Mesir harus dikutuk jika tidak menghentikan pembangunan tembok baja.

"Kami menyerukan kepada pemerintah di Mesir dan para pemimpinnya untuk menghentikan pembangunan dinding dan membanjiri terowongan-terowongan bawah tanah dan segera mengakhiri pengepungan terhadap Gaza dan tindakan Mesir tersebut harus dikutuk oleh semua orang Arab dan umat Muslim," katanya.

Para pejabat Mesir mengatakan tembok baja sedang dibangun di beberapa titik sepanjang 14-km (8 mil)- sepanjang perbatasan namun mereka tidak memberikan tujuan yang jelas mereka atas pembangunan tembok baja itu.

Tahun lalu Nasrallah menuduh Mesir atas keterlibatan mereka dengan Israel dalam pengepungan dan penyerangan ke Jalur Gaza.

Warga Palestina di jalur Gaza takut akan dibangunnya tembok penghalang dari baja yang menghujam ke dalam tanah karena akan membatasi bahkan mengakhiri mereka untuk menggunakan terowongan-terowongan bawah tanah untuk menyelundupkan bahan-bahan pokok ke wilayah Gaza yang di blokade Israel.

Sebelum serangan ofensif Israel ke wilayah Gaza, jumlah terowongan-terowongan bawah tanah yang melalui Gaza hingga ke perbatasan Mesir berjumlah sekitar 3.000 terowongan yang aktif namun setelah terjadi penyerangan oleh Israel khususnya lewat serangan udara, diperkirakan hanya sekitar 150 terowongan yang masih bisa digunakan.

"Pengepungan ini bagaimanapun alasannya adalah sesuatu yang sangat tidak adil," kata Nasrallah.

Sebelum Nasrallah berpidato, puluhan ribu umat Syi'ah Libanon, meneriakkan "Kematian bagi Amerika, kematian untuk Israel," ribuan anggota Hizbullah berbaris di kota Beirut untuk memperingati ritual tahunan Asyura.

Sebuah lautan manusia yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak berbaris di jalan-jalan di pinggiran selatan kota Beirut membawa bendera kuning dan hitam Hizbullah serta beberapa membawa beberapa slogan-slogan religius.

Mereka memukul dada mereka sebagai tanda duka atas pembunuhan cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein di Karbala, dan bernyanyi "Ya Hussein" dan "Kami tidak akan pernah dipermalukan."

Asyura menurut versi umat Syi'ah adalah memperingati wafatnya cucu Nabi yang bernama Hussein, yang terbunuh bersama sebagian besar keluarganya oleh penguasa Islam Yazid, bagi umat Syi'ah peringatan Asyura adalah untuk mengingat peristiwa penindasan dan pembunuhan.

Dan kematian Hussein di Karbala di Irak pada tahun 680 adalah sebuah momen yang menentukan dalam sejarah Syi'ah.

Pada bagian lain, pemerintah Mesir menyatakan bahwa mereka telah menangkap 26 orang yang dicurigai memiliki link dengan Hizbullah dan dituduh merencanakan serangan di dalam negeri. Namun Hizbullah sendiri menyangkal bahwa mereka punya rencana untuk serangan di dalam negeri Mesir.(fq/aby/ermslm)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.