Header Ads

Intelijen: Serangan pada Masa Depan Makin Sulit Digagalkan

Washington - Serangan pada masa depan akan makin sulit dideteksi dan dihentikan sementara Al Qaida memperdalam pengetahuannya mengenai sistem pertahanan Amerika Serikat dan cara melewatinya, demikian peringatan Direktur Dinas Intelijen AS, Dennis Blair, Kamis.

"Apa yang membuat kami paling prihatin sekarang bukan hanya menghentikan jenis serangan pada masa lalu, tapi juga memperkirakan dan menghentikan serangan yang berbeda dan lebih cerdik pada masa depan," kata Blair, dalam surat kepada stafnya.

"Al Qaida dan organisasi yang melebur kepadanya, serta pelaku teror bunuh diri perorangan, telah mengamati pertahanan kita dan sedang merancang serangan pada masa depan guna mengakalinya ... Semua serangan ini akan lebih berat untuk dihadapi, ditafsirkan dan dihentikan," katanya.

Surat tersebut dikeluarkan saat Presiden AS Barack Obama bersiap membacakan dua laporan awal mengenai upaya pemboman yang gagal pada Hari Natal terhadap satu pesawat Norhtwest dalam penerbangan dari Amsterdam ke Detroit.

"Ini telah menjadi pekan yang sangat menantang bagi masyarakat intelijen dan bangsa," tulis Blair. Ia mengatakan sekalipun tak berhasil, "serangan itu tetap saja mengingatkan kita bahwa misi kita untuk melindungi Amerika tak berakhir".

Obama memerintahkan dua kajian mengenai kegagalan keamanan yang memungkinkan warga negara Nigeria, Umar Farouk Abdulmutallab, (23) diduga menyusup ke pesawat dengan membawa bahan peledak yang disimpan di pakaian dalamnya.

Para pejabat percaya tragedi dapat dihindari hanya karena pemicu buatan gagal bekerja secara layak sebelum beberapa penumpang lain melompat ke arah "orang yang bermaksud meledakkan pesawat itu".

Blair menulis kepada staf dinas intelijan nasional bahwa "presiden langsung dalam penilaiannya bahwa kegagalan intelijen menjadi faktor penyumbang dalam meningkatnya ancaman ini".

"Ini adalah pesan keras untuk kita terima. Namun kita telah menerimanya, dan sekarang kita harus bergerak maju dan menanggapi sebagai satu tim."

Ia berikrar kantornya akan mengkaji kekeliruan apa yang dibuat, dan mengatakan, "Saya tidak meragukan kemampuan kita untuk menutup jurang pemisah yang ditimbulkan oleh serangan ini."

"Kita adalah organisasi yang menyesuaikan diri dan belajar. Kita dapat dan harus berfikir lebih keras, bekerja lebih keras, dan mengalahkan gagasan baru musuh," katanya. (afp/ant/pur)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.