Header Ads

Obama Cuma Pura-Pura Kecam Israel

Standar ganda AS soal Palestina tidak diragukan lagi. Di satu sisi, mengecam Israel atas rencana pembangunan pemukiman baru di Al-Quds, di sisi lain mengecam rakyat Palestina yang memprotes tindakan-tindakan Israel yang provokatif di dekat Masjid Al-Aqsa. Itulah yang dilakukan Presiden AS, Barack Obama.

Sebelumnya, Obama menyatakan bantahannya bahwa hubungan AS-Israel sedang dilanda krisis, setelah Ia melontarkan kecaman atas rencana Israel membangun 1.600 unit rumah baru untuk Yahudi di wilayah pendudukan Palestina. Selanjutnya, Obama malah balik mengecam rakyat Palestina yang melakukan aksi protes atas tindakan provokatif Israel di dekat Masjid Al-Aqsa. Obama menyatakan, aksi protes rakyat Palestina "merusak" upaya perdamaian.

Laporan-laporan yang berkembang menyebutkan, lobi-lobi Yahudi Zionis di AS yang menyebabkan Obama bisa berubah sikap begitu cepat, yang semula keras terhadap Israel, dalam sekejab berubah menjadi lunak dan berbalik mengecam rakyat Palestina yang mempertahankan hak-haknya yang telah dirampas Israel. "Kadang terjadi perbedaan pendapat di antara teman. Israel adalah salah satu sekutu dekat kita (AS). Kita dan orang-orang Israel memiliki ikatan khusus yang tidak akan pernah lepas," kata Obama dalam wawancara dengan Fox News Channel.

Banyak pihak yang skeptis atas kritik yang dilontarkan AS pada Israel terkait pemukiman. Mereka yang skeptis berpendapat bahwa AS hanya sedang mengalihkan perhatian dunia internasional dari tindakan-tindakan Israel me"yudaisasi" Al-Quds dengan berusaha mengambil alih tempat-tempat suci umat Islam di kota itu, termasuk Masjid Al-Aqsa.

Sementara itu, sebuah survey yang dilakukan oleh lembaga survei Rasmussen terhadap masyarakat AS menunjukkan bahwa 50 persen responden tidak setuju Israel memperluas pemukimannya di wilayah pendudukannya di Palestina. Mereka menyatakan bahwa rezim Zionis Israel harus menghentikan pembangunan pemukiman baru untuk Yahudi di wilayah Palestina.

Survey yang dilakukan lewat telepon itu, menunjukkan bahwa hanya 22 persen repsonden yang mendukung rencana Israel membangun pemukiman baru di Palestina. Di sisi lain, sekitar 70 persen responden menyatakan pesimis akan tercipta perdamaian abada antara Israel dan Palestina dalam dekade mendatang. (ln/prtv/eramuslim.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.