Header Ads

Demonstrasi Besar Kecam Amerika di Pakistan

Lahore - Sedikitnya 15.000 warga Muslim Pakistan pada hari Ahad melakukan demonstrasi besar menentang pejabat Amerika yang telah menembak dua warga Pakistan. Demonstran juga meminta pemerintah agar tidak takut terhadap tekanan pemerintah Amerika yang meminta pejabatnya untuk dilepaskan.

Protes terjadi di kota timur Lahore, dimana penembakan berlangsung, demonstrasi ini berlangsung setelah Kedutaan Besar Amerika menegaskan bahwa Amerika memiliki kekebalan diplomatik dan pejabatnya telah ditahan secara ilegal oleh Pakistan. Dan Pakistan telah menolak untuk mengalah, mengatakan hal itu harus diputuskan oleh pengadilan.

Protes besar oleh kelompok Islam "garis keras" tersebut akan mempunyai pengaruh signifikan di Pakistan, dan dapat membuat lebih sulit bagi pemerintah Amerika dalam membebaskan pejabatnya.

"Kami memperingatkan pemerintah dan administrasi, jika mereka membebaskan pejabat Amerika, maka kami akan mengepung kedutaan besar Amerika dan istana presiden di Islamabad," kata Hafiz Hussain Ahmed, seorang pejabat senior di partai Jamiat Ulama Islam, dalam demonstrasi hari Ahad.

Amerika Serikat berdalih bahwa pejabat Amerika yang ditahan itu sedang bertindak membela diri ketika ia menembak dua pria bersenjata yang mendekati mobilnya di Lahore pada hari Kamis. Selain menembak dua orang, mobil yang ia tumpangi juga menabrak seorang warga Pakistan lain hingga tewas saat ia meninggalkan tempat kejadian dengan tergesa-gesa.

Namun banyak pertanyaan belum terjawab, termasuk apa yang pria itu lakukan di Kedubes Amerika dan mengapa ia membawa pistol. Kurangnya kejelasan hal tersebut telah memicu spekulasi media bahwa mungkin ia adalah agen CIA atau kontraktor keamanan, serta pertanyaan-pertanyaan mengenai apakah ia memenuhi syarat untuk kekebalan diplomatik.

Demonstrasi hari Ahad kemarin diselenggarakan oleh Jamaat-ud-Dawa, kelompok tersebut dikenal luas sebagai "kelompok militan" yang anggotanya melakukan penyerangan di kota Mumbai India pada tahun 2008 dan menewaskan 166 orang. Demonstrasi ini awalnya untuk memprotes perubahan undang-undang Pakistan yang memerintahkan hukuman mati bagi penghina Islam. Namun para orator kemudian menambah topik orasinya dengan kasus penembakan pejabat Amerika terhadap warga Pakistan baru-baru ini.

"Seorang bajingan Amerika telah menewaskan dua pemuda yang tidak bersalah di jalan Lahore," ujar pemimpin Jamiat Ulama Islam, Maulana Fazlu Rahman.

Kepala polisi Lahore Tareen Aslam mengatakan ada sekitar 15.000 hingga 20.000 orang dalam unjuk rasa tersebut.

"Setiap kawan Amerika adalah pengkhianat," "Hukum Amerika pembunuh!" dan "Gantung Amerika", yel-yel para demonstran hari Ahad.

Pemimpin Jamaat-e-Islami, Syed Munawar Hasan, mengkritik pemerintah Pakistan yang memberikan ijin para diplomat yang bergerak di seluruh negeri menggunakan senjata. [Za/ap/voa-islam]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.