Header Ads

Lebih dari 20 orang tewas dalam protes Jumat di Suriah

Setidaknya 21 warga Suriah termasuk aktivis ham terkemuka, telah dibunuh di tengah protes yang dihadiri oleh ribuan rakyat Suriah menentang pemerintahan Bashar al-Assad.

Lonjakan kekerasan pada Jumat datang saat Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan Presiden Assad harus meninggalkan kekuasaan jika ia gagal untuk melaksanakan reformasi yang dapat diterima oleh oposisi dan pemerintah Suriah kembali menyalahkan “teroris” untuk kerusuhan.

Empat warga sipil termasuk dua pria berusia lanjut, ditembak mati di pusat kota Homs oleh tentara rezim Assad dan empat lainnya dibunuh di pinggiran kota Damaskus, ujar Observatorium HAM Inggris yang berbasis di Suriah.

Seorang juru bicara oposisi dan aktivis ham Kurdi, Meshaal Tammo (53), juga tewas ketika empat penyerang bertopeng menyerbu rumahnya di Qamishli, Suriah utara dan melepaskan tembakan yang juga melukai anak dan rekannya di Partai Masa Depan Kurdi, ujar aktivis.

Ribuan orang turun ke jalan di Qamishli setelah kematian Tammo dan berkumpul di luar rumah sakit di mana jenazahnya berada.

Kantor berita negara, SANA melaporkan kematian Tammo, namun memberikan kisah yang berbeda mengenai kematiannya. Dilaporkan bahwa ia dibunuh oleh “pria bersenjata di sebuah mobil hitam yang menembakinya”.

Tammo, anggota dari kelompok yang baru dibentuk di Suriah oleh oposisi, Dewan Nasional Suriah (SNC), ia baru saja dibebaskan setelah tiga setengah tahun berada di penjara.

Reporter Al Jazeera mengatakan bahwa protes masih akan berlanjut dan semakin kuat bahkan setelah enam bulan berlalu.

“Pemerintah terus bertindak keras,” ujarnya.

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun ditembak mati pada Jumat (7/10/2011) oleh pasukan rezim Assad di utara kota Jisr al-Shughur, dekat perbatasan Turki.

Dalam perkembangan lain, Riad Seif, seorang tokoh oposisi terkemuka, harus diberikan perawatan di rumah sakit setelah dipukuli di luar Masjid di pemukiman komersial, Medan.

Masjid di Suriah, seperti yang terjadi tiap minggunya, kembali menjadi pusat untuk protes Jumat anti-pemerintah.

Rezim Suriah berkomentar mengenai dibentuknya SNC. Namun wakil menteri luar negeri berkilah bahwa lebih dari 1.100 orang telah tewas di tangan “teroris”.

“Suriah bergulat dengan ancaman teroris,” klaim Faysal Mekdad. (haninmazaya/arrahmah)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.