Header Ads

Licik, FPI Jadi Korban Malah Dituduh dan Dihukum

Kezaliman dan ketidakadilan benar-benar sebuah fakta di negeri ini. Perilaku jahat itu bukan hanya dilakukan oleh pemerintah maupun aparat keamanan, tetapi juga oleh media massa. Itulah setidaknya yang terjadi dalam Insiden Palangkaraya. Korbannya adalah Front Pembela Islam (FPI), tapi justru FPI juga yang dijadikan bulan-bulanan media.

Media massa justru tampil dengan gagah menutupi tindakan anarkis yang dilakukan ribuan massa preman binaan Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang. Sebaliknya, mereka malah agresif membentuk opini pembubaran FPI. Mereka memblow-up besar-besaran aksi segelintir gerombolan JIL di depan Plasa Indonesia, Jl. Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Selasa sore kemarin.

"Media menutup anarkisme Teras Narang cs, jutru aktif membentuk opini pembubaran FPI. Licik, FPI yang sedang jadi korban, tapi justru FPI yang dituduh dan dihukum", kata Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab kepada Suara Islam Online, Rabu pagi (15/2/2012).

Kasus ini juga ditengarai Habib Rizieq dimanfaatkan oleh pemerintah SBY untuk mengalihkan isu korupsi yang sedang menghantam Partai Demokrat. Karena itu Habib Rizieq mengajak masyarakat untuk melihat apakah pemerintahan SBY akan menegakkan hukum dengan menindak pelaku anarkisme di Palangkaraya atau justru memanfaatkan kasus ini untuk menyelamatkan partainya.

"Mari kita tonton bersama apa yang akan dilakukan pemerintah pusat. Apakah pemerintah SBY akan menegakkan hukum, atau justru ikut memanfaatkan masalah untuk menggebuk FPI sekaligus mengalihkan issue korupsi yang sedang menghantam petinggi Partai Demokrat", seru Habib Rizieq. (SIOnline/150212/al-khilafah.org)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.