Header Ads

Era Milenium, Pendapatan Warga AS Besar Pasak daripada Tiang

Ada realitas yang mencolok pada zaman millenium saat ini. Berbagai gaya hidup dan kebiasaan belanja masyarakat ternyata tidak mencerminkan keadaan keuangan mereka yang sebenarnya.



Lihat saja pada negara sekelas Amerika Serikat (AS). Tidak Kurang 79 juta masyarakat AS pada zaman millenium ini hanya terdiri dari sejumlah pengangguran, bahkan mahasiswa pun terbebani dengan berbagai pinjaman. Menurut Bankrate.com para mahasiswa tersebut memiliki utang melebihi jumlah tabungan mereka.

Tidak kurang sekira 94 persen mahasiswa saat ini lulus dengan mengandalkan utang. Selain itu tingkat pengangguran pada usia pekerja yaitu 20 tahun hingga 24 tahun adalah sekira 13 persen, dibandingkan dengan pekerja yang lebih tua yang hanya sekira delapan persen saja,

Menurut kantor pemasaran Mooslyvania, disaat yang sama sebanyak seribu mahasiswa yang tidak mempunyai pekerjaan paruh waktu menghabiskan uang sekira USD784 per bulannya hanya untuk makanan dan hiburan semata.

Era Millenium adalah era demografi terbesar untuk membeli gadget yang memiliki teknologi baru dan pakaian dengan berbagai mode baru. Bahkan menurut Amerika Bisnis Express pengeluaran untuk membeli perhiasan meningkat sebesar 27 persen di 2011 lalu.

Berdasarkan apa yang dikatakan oleh analis konsumen ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap bipolar pada era millenium ini yaitu hanya fokus pada kepuasan instan semata. "Mereka tumbuh dalam waktu yang tidak aman. Banyak perbankan yang curang kala itu, dan seharusnya lembaga tersebut tidak melakukan hal itu," ungkap analis Donna Sabino, seperti dilansir dari situs Forbes, Sabtu (19/5/2012).

Masyarakat yang hidup dalam era millenium juga memiliki prioritas yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Konsumen yang lebih tua cenderung untuk membeli barang-barang dengan merek yang tidak terlalu baru seperti Nike, Ford, dan lainnya, ketimbang membeli barang dengan merek masa kini yaitu Gucci, Apple, dan lainnya.

"Generasi yang lebih tua cenderung medefinisikan barang mewah tersebut berdasarkan harga, sedangkan generasi muda mendefiniskan hal tersebut lebih kepada fungsinya," paparnya.

Sementara Buzz Marketing Group’s Tina Wells menilai, dahulu para orangtua memprioritaskan anggaran mereka untuk keperluan hidup keluarga, seperti membeli rumah, mobil, ataupun menabung dan berinvestasi. Namun saat ini, generasi milenia lebih banyak membelanjakan uang mereka kebanyakan untuk gadget dan bepergian.

Di sisi lain, media sosial dan budaya pop juga mempengaruhi gaya hidup sejak seribu tahun yang lalu. Pada masa lalu, individu cederung akrab dengan para tetangga namun pada zaman sekarang situs jejaring sosial seperti Facebook (FB) telah mengambil fungsi itu semua. Dengan hanya memasang status pada FB, orang-prang sudah mengatahui apa yang sedang dilakukan oleh orang itu.

Sementara itu, ternyata dalam kehidupan pada era millenium tersebut juga terdapat kenyataan bahwa era millenium tersebut tidak selalu dijadikan pijakan. Sebanyak 59 persen para ibu membelikan anak mereka ponsel sedangkan sekira 53 persen para ibu tersebut menghabiskan uang lebih dari USD5.000 per tahun untuk anaknya dalam rangka menutupi biaya sehari-hari.[okezone/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.