Izin Untuk Partai Islam di Tunisia, Namun Tidak Untuk Hizbut Tahrir
Pemerintah Sementara Tunisia yang dipimpin oleh Jebali Hamadi, pada hari Selasa (31/7) setuju untuk memberikan izin melakukan aktivitas politik kepada Partai Islam “Al-Rahmah” yang dipimpin oleh Syaikh Said al-Jaziri, mantan juru bicara komunitas Muslim di Kanada.
Syaikh al-Jaziri mengumumkan sendiri hal itu dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Selasa (31/7), dimana melalui konferensi pers itu ia mengatakan bahwa partainya berasaskan keagamaan dan menyerukan penerapan ajaran-ajaran Islam di Tunisia. Bahkan ia telah memilih “ungkapan” Umar bin Khattab “Sejak kapan kalian memperbudak manusia, sedang mereka dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan bebas” sebagai motto partainya.
Ia menambahkan bahwa partainya akan bekerja untuk menerapkan mottonya ini dalam kehidupan nyata. Dan dalam pemilu mendatang partainya akan berpartisipasi “untuk memberikan alternatif revolusi, serta tekadnya untuk mengubah realitas Tunisia yang menyakitkan dan disesalkan”. Dikatakan bahwa partainya bermaksud untuk berpartisipasi dalam rangka mengakhiri rezim diktator, dan pemerintah partai tunggal, lalu membangun rezim yang adil dengan fokus pada pengawasan para penguasa terhadap penerapan hukum-hukum Islam, dan Sunnah Nabawiyah tanpa mengurangi kebebasan publik dan individu warga negara, serta bebas menikmati hak-hak mereka dan perlakuan adil dalam hubungan mereka, demikian menurut kantor berita United Press International.
Perlu dicatat bahwa izin untuk partai Islam baru banyak diajukan oleh partai-partai yang menuntut penerapan syariah Islam, namun izin itu tidak diberikan pada partai ideologis, seperti Hizbut Tahrir, yang menyerukan tegaknya negara Khilafah. [islamtoday/HTIPress/al-khilafah.org]
Syaikh al-Jaziri mengumumkan sendiri hal itu dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Selasa (31/7), dimana melalui konferensi pers itu ia mengatakan bahwa partainya berasaskan keagamaan dan menyerukan penerapan ajaran-ajaran Islam di Tunisia. Bahkan ia telah memilih “ungkapan” Umar bin Khattab “Sejak kapan kalian memperbudak manusia, sedang mereka dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan bebas” sebagai motto partainya.
Ia menambahkan bahwa partainya akan bekerja untuk menerapkan mottonya ini dalam kehidupan nyata. Dan dalam pemilu mendatang partainya akan berpartisipasi “untuk memberikan alternatif revolusi, serta tekadnya untuk mengubah realitas Tunisia yang menyakitkan dan disesalkan”. Dikatakan bahwa partainya bermaksud untuk berpartisipasi dalam rangka mengakhiri rezim diktator, dan pemerintah partai tunggal, lalu membangun rezim yang adil dengan fokus pada pengawasan para penguasa terhadap penerapan hukum-hukum Islam, dan Sunnah Nabawiyah tanpa mengurangi kebebasan publik dan individu warga negara, serta bebas menikmati hak-hak mereka dan perlakuan adil dalam hubungan mereka, demikian menurut kantor berita United Press International.
Perlu dicatat bahwa izin untuk partai Islam baru banyak diajukan oleh partai-partai yang menuntut penerapan syariah Islam, namun izin itu tidak diberikan pada partai ideologis, seperti Hizbut Tahrir, yang menyerukan tegaknya negara Khilafah. [islamtoday/HTIPress/al-khilafah.org]
Tidak ada komentar