Bukti Baru, Dinas Intelijen Mesir Ikut Memerangi Mujahidin Islam di Suriah
Pekan lalu mujahidin Jabhah Nushrah
berhasil menangkap lima perwira militer Yaman dalam pertempuran di
Aleppo dan mendapatkan pengakuan mereka tentang keterlibatan rezim
Yaman dalam memerangi revolusi rakyat muslim Suriah. Kini bukti baru
diketemukan tentang keterlibatan militer Mesir dalam membantu rezim
Suriah memerangi revolusi rakyat muslim Suriah.
Perlahan namun pasti, mujahidin Islam di
Suriah dan media massa yang obyektif berhasil menyodorkan bukti-bukt
valid bahwa justru rezim-rezim Arab agen AS dan Baratlah yang
membacking rezim Suriah dalam memerangi mujahidin Islam dan revolusi
rakyat muslim Suriah. Perlahan tapi pasti, konspirasi Israel, AS, Barat
dan rezim-rezim Arab dalam mendukung rezim Suriah akan terbongkar. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
Keterlibatan militer Mesir dalam
memerangi mujahidin Islam di Suriah terungkap dalam sebuah laporan
stasiun TV Mesir, On TV dalam program Manshet pada Selasa (2/10/2012).
Laporan On TV berdasar pada fakta yang diungkapkan oleh laporan dua
koran utama di Mesir, Ash-Shuruq dan Al-Yaum As-Sabi' yang terbit pada
hari yang sama.
Koran Ash-Shuruq pada Selasa (2/10/2012) menurunkan sebuah tulisan dengan judul besar Dinas Intelijen Mesir memburu para "teroris" di Suriah dengan judul kecil di bawahnya Sumber-sumber: Delegasi Keamanan Mesir mengunjungi Damaskus untuk mencegah sampainya "para teroris"ke Suriah dan Sinai.
Tulisan itu menurunkan hasil liputan
lapangan wartawati Ash-Shuruq, Dina Izzat. Izzat mengutip pernyataan
sejumlah pejabat keamanan dan politik Mesir bahwa delegasi Dinas
Intelijen Mesir meninggalkan Kairo menuju Damaskus pada Senin
(1/10/2012). Misi utama delegasi itu adalah untuk mencegah masuknya
para "teroris Islam" ke Suriah dan Sinai.
Teroris Islam yang dimaksudkan adalah
sukarelawan mujahidin dan kelompok-kelompok jihad Islam yang aktif
berjihad di Suriah dan Sinai. Mujahidin Jabhah Nushrah, mujahidin Ahrar
Syam, mujahidin Fath Syam, mujahidin Anshar Islam, mujahidin Al-Fajr
dan banyak kelompok mujahidin Islam lainnya selama ini telah memberikan
pukulan-pukulan mematikan terhadap militer rezim Suriah.
Sementara itu koran Al-Yaum As-Sabi' Mesir pada hari yang sama menurunkan tulisan dengan judul kecil "Juru bicara kepresidenan tidak mengakui, sumber-sumber menyatakan delegasi (intelijen Mesir) akan berada dua hari di Suriah. Judul besar laporan itu adalah AP: Delegasi tingkat tinggi keamanan (Mesir) meninggalkan Kairo menuju Damaskus dalam sebuah kunjungan rahasia. Laporan Associated Press didasarkan kepada pengakuan seorang pejabat tinggi dalam Dinas Intelijen Mesir, Muhammad Thanthawi.
Meskipun sekretariat kepresidenan Mesir
tidak mengakui kunjungan dan kerjasama Dinas Intelijen Mesir dengan
rezim Suriah, sumber-sumber dalam keamanan dan politik Mesir telah
mengakuinya. Demikian komentar reporter stasiun ON Tv Mesir.
Bukti baru keterlibatan pemerintah
Mesir, melalui Dinas Intelijen Mesir, dalam membantu rezim Suriah dalam
aksi memerangi mujahidin Islam di Suriah merupakan sebuah pukulan
telak bagi pemerintah Mesir dan pemerintah Suriah. Bahkan sebuah
pukulan telak bagi AS, Barat dan Iran sekaligus.
Selama ini agen-agen Syiah Iran dan
Suriah di seluruh dunia melakukan kampanye penyesatan opini public
dengan mengesankan bahwa revolusi Suriah adalah intervensi AS dan
Barat, bukan jihad umat Islam ahlus sunnah Suriah melawan kebiadaban
rezim jagal Syiah Nushairiyah Suriah.
Tidak ada komentar