Header Ads

FUI Pertanyakan Langkah RS. Polri Ambil DNA Keluarga Penembakan Densus

Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Ustadz Muhammad Al Khaththath mempertanyakan langkah RS. Polri mengambil DNA keluarga Abu Uswah, Ahmad Kholil, Anas, untuk mencocokkan identitas korban. Menurutnya, Polisi telah melakukan bentuk kezhaliman kepada keluarga korban penembakan di Makassar dan Bima.


“Lha buat apa (diambil) DNA, kan cukup dicek KTP, ini satu kezaliman yang nyata,” katanya dalam acara testimoni keluarga korban penembakan Densus di Masjid Baiturrohman, Jakarta (18/1/2013).

Alasan Polisi enggan memulangkan jenazah korban dengan alasan biaya juga dipertanyakan olehnya. Baginya, itu tidak masuk akal.

“Kalau biaya memuliakan jenazah itu gak ada, tapi kenapa buat menembak dan menyiksa itu ada?” tanyanya.

Inilah nasib rakyat kecil. Mereka kerap tidak dapat merasakan keadilan. Seharusnya pemerintah sadar bagaimana jika mereka dalam posisi sebagai keluarga korban penembakan.

“Seandainya yang ditembak oleh Densus itu Ibas (anak SBY) bagaimana? Seandainya yang ditembak adalah anak Hatta Rajasa bagaimana?” tanyanya emosional.

“Apakah hanya karena korban adalah  penjual kue dan penjual roti keliling mereka bisa diperlakukan seenaknya,” sambung Ustadz Muhammad Al Khathtath menjelaskan riwayat para korban yang hanya pedagang kecil.

Sebagai negara yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, FUI yakin Allah akan membalas perbuatan zhalim yang sudah dilakukan Densus 88.

“Apalagi perbuatan itu sudah diluar peri kemanusiaan,” tutupnya. (Pz/Islampos)[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.