Header Ads

Dengan Kursi Roda, Tetap Semangat Datangi Muktamar Khilafah

Cacat tubuh dan usia yang sepuh  tak menghalangi semangat peserta Muktamar Khilafah (MK) yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Jawa Timur. Meski harus menggunakan kursi roda, Ahmad Sukardi tetap mendatangi muktamar yang dipusatkan di Gelora 10 November Surabaya, Ahad (26/05).


Pria berpenampilan kalem ini bergabung bersama 60.000 massa peserta muktamar bertema Perubahan Besar Menuju Khilafah untuk bersama-sama berjuang menegakkan Syariah dan Khilafah di Indonesia.

Tekad kuat untuk menegakkan Syariah dan Khilafah juga terpancar dari pernyataan yang diungkap Ahmad Sukardi. Menurutnya, Khilafah merupakan solusi yang dinantikan oleh umat Islam sebagai jalan keluar untuk membawa dunia kepada Islam yang rahmatan lil alamin.

Berbagai dalil tentang kewajiban menegakkan Khilafah membuat dirinya semakin yakin bahwa sistem pemerintahan Islam itu akan hadir kembali di muka bumi sebagaimana dinyatakan dalam banyak hadits Rasulullah SAW.  “Kedatangan saya ke sini (Muktamar Khilafah, Red) karena saya yakin akan tegaknya Khilafah,” ujar Ahmad Sukardi kepada HTI Press.

Berdasarkan pantauan HTI Press di lapangan, Ahmad Sukardi datang sekitar pukul 05.00 WIB bersama rombongan dari kafilah Probolinggo. Dengan semangat, rekan-rekannya ikut menurunkan Ahmad Sukardi dari bus dan mengawal menuju GOR. Kedatangan Ahmad Sukardi tentu saja menarik perhatian ribuan peserta MK lainnya, karena kondisinya yang sakit tetapi tetap “nekat” hadir.

Tekad Ahmad Sukardi mendukung penegakan Syariah dan Khilafah ini juga dibuktikan dengan mengikuti kajian rutin yang digelar HTI DPD Probolinggo. Untuk itu, begitu mendapatkan undangan untuk hadir, pria yang sebelum lumpuh bekerja sebagai tukang reparasi elektro ini langsung menyambut dan menyatakan siap datang.

Bahkan, menurut pandangannya, akan tegaknya Khilafah ini juga diindikasikan dengan semakin terkuaknya kebobrokan sistem demokrasi yang kini terseok-seok mengelola dunia karena melahirkan beragam kerusakan.

“Saya melihat, mulai dari sekolah tahun 1950, dengan melihat demokrasi yang ada dan menampilkan kerusakan, maka saya semakin yakin Khilafah akan tegak,” ujarnya sembari tersenyum.

Sebagai umat Islam yang yakin akan tegaknya janji Allah, dia tidak risau jika Khilafah belum berdiri hingga ajal menjemputnya. Dirinya justru yakin, generasi mendatang, termasuk anak-anaknya yang akan meneruskan perjuangannya dan bisa menyaksikan kejayaan dan kemuliaan Islam di bawah naungan Khilafah Rasyidah.

“Dan, jika saya tidak menemui Khilafah berdiri, Insya Allah anak-anak saya yang akan menemui nanti,” katanya optimis. [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.