SBY: Lanjutkan Liberalisasi Perdagangan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan perlunya untuk
meneruskan liberalisai perdagangan di anggota Kerja Sama Ekonomi Asia
Pasifik (APEC), guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di
masa depan.
Presiden Yudhoyono di Nusa Dua, Bali, Minggu pagi, saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi para CEO APEC 2013 (APEC CEO Summit), mengatakan hal itu sebagai salah satu langkah penting ke depan APEC dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.
"Pertama dan yang terpenting, kita semua perlu melaksanakan peran masing-masing guna mencegah kebijakan proteksionis, dan melanjutkan liberalisasi perdagangan dimana cara tersebut akan meningkatkan kesejahteraan semua warga. Kita juga harus memastikan hubungan perdagangan tidak hanya kuat namun juga seimbang," kata Presiden.
Presiden mengemukakan, sejak APEC didirikan 25 tahun lalu, liberalisasi perdagangan terus berkembang dan mampu menurunkan rata-rata tarif perdagangan 70 persen. Sementara biaya pengurusan bisnis lintas negara juga menurun sekita lima persen. Hasilnya, mampu menghemat 59 triliun dolar AS untuk bisnis.
Pertumbuhan ekonomi kawasan APEC diperkirakan 6,3 persen pada 2013 dan 6,6 persen pada 2014. "Yang berarti lebih dari dua kali lipat rata-rata pertumbuhan dunia," ujar Presiden.
Langkah kedua, menurut Presiden perlu adanaya usaha intensif untuk menstimulasi investasi di kawasan, memelihara pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja.
Ketiga, dibutuhkan pengembangan infrastruktur yuang lebih baik sbegai bagian penting keterhubungan di kawasan. Untuk itu diperlukan prioritas bagi APEC dalam membangun konektifitas, dan memndorong sektor sewastya turut berperan dalam pembangunan infrastruktur.
"Hal ini tentu saja tidak hanya membantu untuk memfasilitasi perdaganagan dan investasi, tapi juga mendorong penciptaan lapangan kerja. APEC perlu mengatasi ketidakefisienan dalam rantai pasokan," kata Presiden.
Keempat, menurut Presiden, guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, harus melibatkan usaha kecil menengah yang merupakan tulang pungguing perekonomian.
Kelima, kerja bersama untuk memastikan stabilitas keuangan, yang merupakan syarat mutlak yang diperlukan untuk semua aktivitas ekonomi yang berkelanjutan termasuk perdagangan dan investasi.
"Anggota APEC dapat membantu untuk menstabilkan pasar keuangan global melaui kerja sama bilateral, begitu pula melalui inisiatif kawasan," tutur Presiden.
Keenam, memastikan pembangunan untuk semua, dan memastikan penyediaan jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin dan keuangan yang inklusif untuk memastikan pemerataan kesejahteraan.
"Ketujuh, semua ini ((tujuan ekonomi APEC) hanya dapat dicapai jika kita intensifkan konsultasi dan koordinasi kebijakan kita," kata Presiden.[] (ROL/fm)[mediaumat/www.al-khilafah.org]
Presiden Yudhoyono di Nusa Dua, Bali, Minggu pagi, saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi para CEO APEC 2013 (APEC CEO Summit), mengatakan hal itu sebagai salah satu langkah penting ke depan APEC dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.
"Pertama dan yang terpenting, kita semua perlu melaksanakan peran masing-masing guna mencegah kebijakan proteksionis, dan melanjutkan liberalisasi perdagangan dimana cara tersebut akan meningkatkan kesejahteraan semua warga. Kita juga harus memastikan hubungan perdagangan tidak hanya kuat namun juga seimbang," kata Presiden.
Presiden mengemukakan, sejak APEC didirikan 25 tahun lalu, liberalisasi perdagangan terus berkembang dan mampu menurunkan rata-rata tarif perdagangan 70 persen. Sementara biaya pengurusan bisnis lintas negara juga menurun sekita lima persen. Hasilnya, mampu menghemat 59 triliun dolar AS untuk bisnis.
Pertumbuhan ekonomi kawasan APEC diperkirakan 6,3 persen pada 2013 dan 6,6 persen pada 2014. "Yang berarti lebih dari dua kali lipat rata-rata pertumbuhan dunia," ujar Presiden.
Langkah kedua, menurut Presiden perlu adanaya usaha intensif untuk menstimulasi investasi di kawasan, memelihara pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja.
Ketiga, dibutuhkan pengembangan infrastruktur yuang lebih baik sbegai bagian penting keterhubungan di kawasan. Untuk itu diperlukan prioritas bagi APEC dalam membangun konektifitas, dan memndorong sektor sewastya turut berperan dalam pembangunan infrastruktur.
"Hal ini tentu saja tidak hanya membantu untuk memfasilitasi perdaganagan dan investasi, tapi juga mendorong penciptaan lapangan kerja. APEC perlu mengatasi ketidakefisienan dalam rantai pasokan," kata Presiden.
Keempat, menurut Presiden, guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, harus melibatkan usaha kecil menengah yang merupakan tulang pungguing perekonomian.
Kelima, kerja bersama untuk memastikan stabilitas keuangan, yang merupakan syarat mutlak yang diperlukan untuk semua aktivitas ekonomi yang berkelanjutan termasuk perdagangan dan investasi.
"Anggota APEC dapat membantu untuk menstabilkan pasar keuangan global melaui kerja sama bilateral, begitu pula melalui inisiatif kawasan," tutur Presiden.
Keenam, memastikan pembangunan untuk semua, dan memastikan penyediaan jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin dan keuangan yang inklusif untuk memastikan pemerataan kesejahteraan.
"Ketujuh, semua ini ((tujuan ekonomi APEC) hanya dapat dicapai jika kita intensifkan konsultasi dan koordinasi kebijakan kita," kata Presiden.[] (ROL/fm)[mediaumat/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar