Paus: Soal Pedofilia Gereja Sudah Berbuat Banyak
Paus
Fransiskus membela Gereja Katolik Roma yang dipimpinnya dalam masalah
penanganan kasus pencabulan anak-anak oleh para rohaniwan gereja.
Dilansir BBC (5/3/2014) dalam wawancara langka dengan sebuah koran Italia, Fransiskus mengatakan “tidak ada orang lain yang telah berbuat lebih banyak” dalam mencerabut pedofilia dari akarnya.
Fransiskus mengatakan, gereja telah bertindak dengan transparan dan penuh tanggung jawab, tetapi masih saja menjadi satu-satunya institusi yang diserang dalam masalah itu.
“Gereja Katolik mungkin satu-satunya institusi publik yang telah bertindak dengan transparan dan penuh tanggung jawab,” katanya dalam wawancara dengan Corriere della Serra yang dimuat Rabu (5/3/2014).
Bulan lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengkritik Vatikan karena gagal memberantas pencabulan terhadap anak-anak dan menutup-nutupi kebejatan para pendeta terhadap bocah-bocah.
PBB juga menuding Vatikan secara sistematis lebih melindungi reputasi gereja dan para pendeta pelaku pedofilia ketimbang melindungi anak-anak yang menjadi korban kebejatan mereka.
Dalam wawancara dengan media Italia itu, Fransiskus mengatakan bahwa kekerasan terhadap anak lebih banyak terjadi di luar gereja.
“Statistik fenomena kekerasan terhadap anak-anak mengejutkan, tetapi data itu jelas menunjukkan bahwa sebagian besar pelanggaran itu dilakukan di dalam keluarga atau lingkungan tempat tinggal.”
Pendeta pedofil masih ada
Pemimpin sebuah kelompok korban kebejatan pendeta di Italia mengatakan bahwa hanya sedikit tindakan yang dilakukan Vatikan dan “tidak ada perubahan besar” di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus dalam kasus pedofilia rohaniwan gereja.
Francesco Zanardi dari Rete L’Abuso mengatakan kepada BBC, “Kasus-kasus pencabulan anak oleh pendeta-pendeta terus terjadi di seluruh Italia, dan oleh karenanya kami mengecamnya sebab kami tidak melihat ada hasil.”
“Paus boleh saja membuat pernyataan demikian, tetapi Vatikan tidak menanggapi PBB atau membebankan kewajiban kepada para uskup agar menuntut para pendeta tersangka ke pengadilan dan tidak menangani kasus-kasusnya secara internal.”
Pendiri situs BishopAccountability.org Terence McKiernan memberikan komentar yang lebih pedas kepada Vatikan. Dia mengatakan, bahkan meminta maaf kepada anak-anak yang menjadi korban saja tidak dilakukan oleh Paus Fransiskus. Paus juga tidak menunjukkan kesedihan mendalam.
“Sungguh mengejutkan, di masa seperti sekarang ini, Paus Fransiskus menggunakan lagi retorika membosankan dan defensif semacam itu,” ujar McKiernan. [hidayatullah/www.al-khilafah.org]
Dilansir BBC (5/3/2014) dalam wawancara langka dengan sebuah koran Italia, Fransiskus mengatakan “tidak ada orang lain yang telah berbuat lebih banyak” dalam mencerabut pedofilia dari akarnya.
Fransiskus mengatakan, gereja telah bertindak dengan transparan dan penuh tanggung jawab, tetapi masih saja menjadi satu-satunya institusi yang diserang dalam masalah itu.
“Gereja Katolik mungkin satu-satunya institusi publik yang telah bertindak dengan transparan dan penuh tanggung jawab,” katanya dalam wawancara dengan Corriere della Serra yang dimuat Rabu (5/3/2014).
Bulan lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengkritik Vatikan karena gagal memberantas pencabulan terhadap anak-anak dan menutup-nutupi kebejatan para pendeta terhadap bocah-bocah.
PBB juga menuding Vatikan secara sistematis lebih melindungi reputasi gereja dan para pendeta pelaku pedofilia ketimbang melindungi anak-anak yang menjadi korban kebejatan mereka.
Dalam wawancara dengan media Italia itu, Fransiskus mengatakan bahwa kekerasan terhadap anak lebih banyak terjadi di luar gereja.
“Statistik fenomena kekerasan terhadap anak-anak mengejutkan, tetapi data itu jelas menunjukkan bahwa sebagian besar pelanggaran itu dilakukan di dalam keluarga atau lingkungan tempat tinggal.”
Pendeta pedofil masih ada
Pemimpin sebuah kelompok korban kebejatan pendeta di Italia mengatakan bahwa hanya sedikit tindakan yang dilakukan Vatikan dan “tidak ada perubahan besar” di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus dalam kasus pedofilia rohaniwan gereja.
Francesco Zanardi dari Rete L’Abuso mengatakan kepada BBC, “Kasus-kasus pencabulan anak oleh pendeta-pendeta terus terjadi di seluruh Italia, dan oleh karenanya kami mengecamnya sebab kami tidak melihat ada hasil.”
“Paus boleh saja membuat pernyataan demikian, tetapi Vatikan tidak menanggapi PBB atau membebankan kewajiban kepada para uskup agar menuntut para pendeta tersangka ke pengadilan dan tidak menangani kasus-kasusnya secara internal.”
Pendiri situs BishopAccountability.org Terence McKiernan memberikan komentar yang lebih pedas kepada Vatikan. Dia mengatakan, bahkan meminta maaf kepada anak-anak yang menjadi korban saja tidak dilakukan oleh Paus Fransiskus. Paus juga tidak menunjukkan kesedihan mendalam.
“Sungguh mengejutkan, di masa seperti sekarang ini, Paus Fransiskus menggunakan lagi retorika membosankan dan defensif semacam itu,” ujar McKiernan. [hidayatullah/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar