Header Ads

Istilah Islam Nusantara Memecah Belah Umat

Istilah Islam Nusantara Memecah Belah Umat
Aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bandung Yuana Ryan Tresna menyatakan istilah Islam Nusantara memecah belah umat Islam. “Ide ini sangat berbahaya, bila ada Islam Nusantara, bisa jadi ke depan itu ada Islam Timur Tengah, Islam Asia, dan istilah-istilah baru lainnya yang semakin memecah belah umat,” ungkapnya dalam acara Liqo Syawal 1436 H, Ahad (9/8) di Jalan Soekarno-Hatta No.504, Bandung.

Menurutnya, istilah Islam Nusantara yang digelontorkan memang terdengar manis di telinga masyarakat Indonesia namun ada beberapa kandungan dalam istilah ide tersebut yang harus dikritisi.



Pertama, ada kesalahan dugaan/asumsi yang menganggap Islam di Timur Tengah sebagai Islam yang penuh konflik. Karena itu, perlu ada Islam yang bercorak Nusantara yang toleran sehingga tidak terjadi lagi konflik.

“Padahal konflik itu terjadi bukan karena Islamnya, namun karena adanya penjajahan yang terus dipelihara oleh para penjajah sehingga konflik terus terjadi,” ungkapnya pada ulama dan tokoh yang hadir.

Kedua, agar ‘Islam Transnasional’ tidak masuk ke dalam Indonesia. ‘Islam Transnasional’ dianggap tidak  sesuai dengan kearifan lokal. “Padahal kita tahu bahwa Islam bukan berasal dari Indonesia. Melainkan berasal dari Timur Tengah, Arab. Secara prinsip Islam pun transnasional atau menyebar lintas negara,” tegasnya.

Ketiga, adanya upaya penyesuaian Islam terhadap adat atau kearifan lokal. “Padahal Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil ‘Alamin seharusnya menjadi penghukum adat yang ada bukan adat yang menghukumi Islam,” pungasnya.[] MI Bandung. Ma’ruf [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.