Tentara AS Membunuh Warga Sipil Irak
MediaUmat- Tentara AS telah membunuh seorang warga sipil Irak setelah mereka menyerbu rumahnya di Provinsi Diyala timur, seorang pejabat Irak mengatakan.
Pemilik rumah itu ditembak mati dan salah satu anaknya terluka, ketika tentara AS masuk ke rumah di desa Huwaish Mullah, kantor berita Emirat melaporkan pada hari Sabtu (22/8).
Orang yang terluka itu kemudian ditangkap dengan dalih bahwa ia yang diinginkan untuk pengadilan.
Insiden itu terjadi seminggu setelah pasukan Amerika menembak mati tiga anak di Irak utara, menurut Irak News Agency (Al-dar al-Araqiya).
Anak-anak - semua di bawah 12 tahun - tewas ketika mereka sedang menggembala ternak di Irak utara kota al-Tarmia pada 16 Agustus 2009, laporan menambahkan.
Serangan terhadap warga sipil Irak oleh tentara AS terjadi ketika pasukan AS diperintahkan untuk menarik diri dari kota-kota Irak pada 30 Juni.
Menurut perjanjian keamanan antara Baghdad dan Washington, tentara AS memerlukan izin dari pemerintah Irak untuk melakukan operasi militer apa pun di kota-kota Irak.
Militer AS belum mengeluarkan pernyataan apapun pada kedua insiden tersebut. (presstv/kf
Pemilik rumah itu ditembak mati dan salah satu anaknya terluka, ketika tentara AS masuk ke rumah di desa Huwaish Mullah, kantor berita Emirat melaporkan pada hari Sabtu (22/8).
Orang yang terluka itu kemudian ditangkap dengan dalih bahwa ia yang diinginkan untuk pengadilan.
Insiden itu terjadi seminggu setelah pasukan Amerika menembak mati tiga anak di Irak utara, menurut Irak News Agency (Al-dar al-Araqiya).
Anak-anak - semua di bawah 12 tahun - tewas ketika mereka sedang menggembala ternak di Irak utara kota al-Tarmia pada 16 Agustus 2009, laporan menambahkan.
Serangan terhadap warga sipil Irak oleh tentara AS terjadi ketika pasukan AS diperintahkan untuk menarik diri dari kota-kota Irak pada 30 Juni.
Menurut perjanjian keamanan antara Baghdad dan Washington, tentara AS memerlukan izin dari pemerintah Irak untuk melakukan operasi militer apa pun di kota-kota Irak.
Militer AS belum mengeluarkan pernyataan apapun pada kedua insiden tersebut. (presstv/kf
Tidak ada komentar