Header Ads

Iran Kritik AS atas Penyitaan 4 Masjid

Teheran - Iran mengkritik AS atas tindakannya menyita empat masjid dan sebuah gedung pencakar langit New York City. Mereka menyebut tindakan AS tersebut sebagai tindakan yang memalukan.

Seperti dilansir Gulf Daily News, juru bicara parlemen Iran, Ali Larijani, mengatakan tindakan tersebut menunjukkan bahwa perubahan yang ingin dilakukan Presiden AS, Barack Obama, tidak lebih hanya slogan semata. Ia mengatakan, Obama tidak ada bedanya dengan pendahulunya, George W Bush.

"Perpanjangan sanksi dan larangan terhadap Iran dari Presiden AS serta penutupan rekening dan aset yayasan Alavi di AS adalah kejadian yang benar-benar memalukan," kata Larijani kepada parlemen Iran.

"Setelah setahun keberadaan pidato-pidato kosong dan berbagai macam slogan, kelakuan dan tindakan presiden dalam prakteknya tidak lebih baik dari tindakan pendahulunya, tambah Larijani.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah AS meminta pengadilan di New York agar menyita empat masjid di New York, Maryland, California, dan Houston. Selain itu, pemerintah AS juga menginginkan untuk mengambil alih organisasi bernama Yayasan Alavi.

Seperti dilansir kesq.com, Yayasan Alavi telah lama dicurigai sebagai organisasi di bawah kontrol pemerintahan Iran. Jaksa penuntut umum menyatakan yayasan tersebut telah menyelundupkan uang secara ilegal ke Pemerintahan Iran.

Aksi menyita masjid syiah mengobarkan hubungan antara pemerintah AS dan para muslim Amerika. Banyak di antara mereka takut adanya aksi balas dendam setelah aksi penembakan di Fort Hood pekan lalu, yang tersangkanya adalah seorang tentara muslim Amerika.

Masjid-masjid dan kantor tersebut tetap buka sampai kasus tersebut selesai di pengadilan. (nan/taq/rep)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.