Header Ads

Kegagalan Pendidikan Sekuler: Pelajar Hamil dan Bunuh Bayinya Sendiri

Satu lagi bukti akibat kegagalan sistem sekularisme tak mampu menyelamatkan generasi muda dari kehancuran. Entah harus berapa banyak lagi para remaja menjadi korban akibat kerusakkan sistem dan pencampakkan Islam ini. Baru-baru ini di Surabaya digemparkan dengan pemberitaan penemuan sesosok bayi tak bernyawa di sebuah sekolah. Salah seorang siswi kelas X SMAN 12 Surabaya, berusia 15 tahun, terbukti sebagai pelaku pembunuhan atas bayinya sendiri hasil dari perzinahannya.

Surabaya dan negeri ini digemparkan dengan kasus penemuan bayi di toilet khusus guru dan TU di sebuah sekolah, sekitar pukul 06.45, Senin (26/07/2010). Bayi laki-laki yang ditemukan di dalam kardus itu sudah tewas dan kondisinya mengenaskan karena di leher ada lilitan kabel listrik.

Terungkap RD alias AD yang masih siswi kelas X di sekolah itu sebagai ibunya, setelah polisi berinisiatif mengundang bidan untuk pemeriksaan kehamilan terhadap seluruh siswi SMAN 12. (detik.com, 28/07/2010). Hanya beberapa pekan dia duduk di bangku sekolah tingkat atas itu. Berarti, perbuatan asusilanya telah terjadi sejak duduk di bangku SMP.

Sebenarnya, kasus serupa, di mana telah terjadi kehamilan pelajar dan kasus aborsi akibat pergaulan bebas sering terjadi di negeri ini, hanya saja jarang terungkap ke media seperti kasus yang terakhir ini.

Kegagalan Pendidikan Sekuler

Merebaknya pergaulan bebas dan perzinahan di kalangan remaja, terutama pelajar hanya semakin menunjukkan kegagalan sistem sekulerisme yang diterapkan hari ini. Semua itu menunjukkan kegagalan sistem pendidikan yang tak mampu menyelamatkan generasi dari kehancuran.

Bagaiamana tidak, perzinahan yang marak di kalangan remaja, umumnya para pelajar. Lalu yang menjadi pertanyaan kita, mengapa ini terjadi? Inikah hasil pendidikan negeri ini? Ya, sistem yang diterapkan di negeri ini telah mencampakkan Islam dalam kehidupan, termasuk dalam pendidikan. Dalam tatanan sosial lebih rusak lagi. Ditambah dengan transfer budaya kerusakkan yang diteruskan oleh media televisi dan internet telah banyak mempengaruhi pergaulan para remaja.

Alih-alih generasi muda muslim di negeri ini mengetahui tentang sistem pergaulan dalam agama mereka, tetapi yang terjadi malah dijejali dengan ide-ide kebebasan dan pencampakkan Islam dengan memposisikan agama hanya sebatas ritual belaka.

Sangat disayangkan, beberapa pihak masih menutup mata atas persoalan kebobrokan akibat sistem sekularisme ini. Bahkan, beberapa 'aktivis agen kapitalis' masih juga memberikan solusi-solusi palsu atas merebaknya pergaulan bebas ini dengan menawarkan sex education yang telah terbukti di negeri Barat semakin meningkatkan perzinahan di kalangan remaja.

Seolah memberikan solusi, tanpa rasa malu, para agen kapitalis itu menyisipkan tujuan busuknya untuk merusak generasi dengan sponsor produk alat kontrasepsi. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) telah disisipkan dalam kurikulum pendidikan, secara vulgar telah ditanamkan kepada anak-anak kelas IX SMP. Beberapa buku pelajaran memberikan materi kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.

Pertanyaan kita, untuk apa, siswa-siswi kelas IX SMP sudah diberikan materi kontrasepsi selain sebagai langkah menutupi "akibat pergaulan bebas" di kalangan pelajar. Bahkan bisa jadi hal itu memberikan inspirasi baru bagi peserta didik untuk berzina. Tidakkah ada materi penting lainnya yang semestinya diberikan kepada anak-anak, seperti "Sistem Pergaulan dalam Islam", dll?

Bukan hanya itu, penyepelean atas Islam pun terjadi dengan memposisikan Islam sebatas ritual, sementara ide kebebasan dan HAM terus dicekoki kepada generasi di negeri ini. Walhasil, alih-alih menghasilkan generasi yang cerdas, sholeh, bertaqwa dan berkualitas malah yang ada generasi negeri ini terbawa arus kebebasan, hedonis, sehingga kerapkali terjurumus pada pergaulan bebas. Kasus pembunuhan bayi itulah salah satu buktinya.

Sampai kapan kita menutup mata, kerusakkan akibat sistem rusak yang diterapkan di negeri ini? Sudah saatnya kita selamatkan generasi muda Muslim dengan menanamkan kembali identitas Islam di kalangan generasi penerus negeri ini. Sistem Islam telah terbukti membawa kehidupan sejahtera dan mulia, tidak seperti hari ini. Insya Allah, semua akan teruwujud secara sempurna di bawah naungan Khilafah Rasyidah yang tak akan lama lagi segera berdiri. [m/dtk/syabab.com]

4 komentar:

  1. Anonim29/7/10

    Logika yang sangat dangkal dan berbahaya; sekolah sekuler=bikin tidak bemoral; Banyak hal yang harus ditelaah dulu, jangan sepotong-potong dan shortcut. Tolong lebih cerdas dalam analisa, jangan malu-maluin umat Islam, OK?!

    BalasHapus
  2. Malu-maluin orang Islam, mikir bukan dengan kacamata Islam :D

    BalasHapus
  3. Malu-maluin orang Islam, mikir bukan dengan kacamata Islam :D

    BalasHapus
  4. Anonymous23/3/11

    Logika yang sangat dangkal dan berbahaya; sekolah sekuler=bikin tidak bemoral; Banyak hal yang harus ditelaah dulu, jangan sepotong-potong dan shortcut. Tolong lebih cerdas dalam analisa, jangan malu-maluin umat Islam, OK?!

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.