Header Ads

FPI, PKS, SBY, dan AHMADIYAH

****

Ada sebuah Analogi cukup nyentrik yang disampaikan oleh Ketua FPI Habib Riziq Syihab pada sebuah acara Tabliq Akbar di Jakarta beberapa waktu lalu. Analogi tersebut tekait sekawanan perusak agama bernama Ahmadiyah.

Beliau menganalogikan Ahmadiyah seperti seseorang yang bepakaian dan beratribut lengkap, mengatur-atur orang di jalan, dan mengaku-ngaku sebagai polisi. Beliau kemudian bertanya pada jamaah, “orang kaya gitu ditangkep ga?” jamaah termasuk Camat, Kapolsek, Koramil, dll serentak menjawab, “tangkeep”. Kemudian beliau bertanya lagi, “digebugin ga sama polisi yang asli?” jamaah serentak menjawab, “gebugiiiin...

Beliau melanjutkan, “kalau polisi palsu ditangkap, polisi palsu di gebugin sampai bonyok, lalu, kenapa islam palsu tidak ditangkap, saudara?”. Lalu Habib menjawab sendiri pertanyaannya dengan irama lagu; “itulah Indonesia….”

***

Sangat tidak masuk akal jika banyak kalangan termasuk Salah satu “Partai Islam” yakni PKS meminta supaya keberadaan Ahmadiyah dilindungi (http://www.inilah.com/news/read/politik/2010/10/03/861571/pks-pemerintah-harus-lindungi-ahmadiyah/). Patut disayangkan ternyata orang sekaliber Sekjen PKS kurang mengerti bahwa masalah pokok kasus Ahmadiyah bukan terkait kebebasan beragama. Akan tetapi, ini menyangkut Penistaan sebuah agama, yakni agamanya sendiri

Alasan di atas sangat absurd. Kalau alasannya bahwa pemerintah harus menjamin kebebasan beragama rakyatnya. Lalu kenapa di negeri ini agama yang diakui Cuma Lima saja? Kenapa ajaran komunis-sosialis dilarang? Bukankah seharusnya pemerintah membiarkan rakyatnya bebas beragama termasuk tidak beragama sekalipun!. Kita harus memahami bahwa di dunia ini tidak ada kebebesan mutlak. Semua ada batasan dan aturannya. Termasuk Islam.

Orang Islam sangat menentang keras keberadaan kelompok Ahmadiyah yang mengaku Mirza Ghulam ‘sang penghianat’ sebagai nabi, sama seperti orang Kristen yang akan menentang keras jika ada kelompok yang mengaku jika Tuhan mereka itu ada lima bukan tiga.

Yang kita tidak habis pikir adalah kelakuan beberapa tokoh & partai yang bertitel “Islam.” Mereka menganggap aliran ahmadiyah sah-sah saja untuk berkembang karena kan di Islam sendiri dikenal yang disebut perbedaan pendapat. Mereka-mereka ini sangat ceroboh. Islam adalah aturan kehidupan yang memiliki prinsip/aqidah dasar yang tidak bisa diganggu gugat dan diperdepatkan. Akidah ahmadiyah yang meyakini Mirza Ghulam ‘sang penghianat”sebagai nabi terakhir (termuat dalam kitab tazkirah hal 493), kitab tazkirah sebagai wahyu (termuat dalam kitab tazkirah hal 1), orang-orang yang tidak mengikuti mirza ghulam adalah kafir (termuat dalam kitab tazkirah hal 748), dan pemikiran-pemikiran sesat lainnya adalah bentuk PELECEHAN terhadap Islam.

Presiden SBY saja sangat marah dan merasa dilecehkan karena dituduh telah menikah sebelum masuk AKABRI dan ‘memenjarakan’ sang penuduh. lalu kenapa SBY, tidak marah ketika Agamanya dilecehkan oleh gerombolan sesat bernama Ahmadiyah?. Kenapa yang keluar hanya SKB yang isinya tidak membubarkan ahmadiyah akan tetapi ‘memperpanjang’ umur ahmadiyah?.

Kita tahu bahwa Ahmadiyah telah dinyatakan sesat oleh persatuan ulama-ulama se-dunia, telah dinyatakan sesat di 30 negara, telah dinyatakan sesat oleh MUI dan telah dinyatakan sesat oleh kaum Muslimin. Lalu kenapa Ahmadiyah masih bisa menghirup udara segar selama lebih dari 150 tahun di dunia dan lebih dari 50 tahun di Indonesia?. Merupakan rahasia umum bahwa kantor pusat Ahmadiyah berada di London serta mereka didanai oleh pemerintah Inggris dan negara-negara barat. Kemudian kita tahu juga bahwa pemerintah kita sangat gampang dan mudah sekali di tekan oleh negara-negara barat. Jadi kita bisa tahu jawaban kuat atas pertanyaan kenapa Ahmadiyah masih bisa hidup sampai saat ini.

Terakhir, hanya ada dua pilihan bagi pemerintah; membubarkan Ahmadiyah atau membubarkan diri karena tidak mampu menjaga kemurnian akidah ummat. Apakah belum tiba saatnya untuk kita mematuhi Allah sang pencipta kita dengan sebenar-benarnya? [fr]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.