Header Ads

Kembali Bikin Kontroversi, ICG Minta Organisasi Islam Diaudit

Setelah sebelumnya pernah mengusulkan untuk mengawasi program ekstrakulikuler agama di sekolah-sekolah, kali ini International Crisis Group (ICG) kembali mengeluarkan usulan kontroversial.  Lembaga asing ini mengusulkan kepada Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT) mencari jalan untuk mengaudit dana yang dikumpulkan oleh organisasi-organisasi Islam yang disebutnya  sebagai "organisasi jihadi" dengan berbagai tujuan; seperti bantuan bencana alam, sedekah fakir miskin, dan bantuan bagi keluarga mujahid yang dipenjara.


ICG juga mendesak BNPT merancang program-program pencegahan terorisme dengan menelusuri berkas perkara dari seluruh orang yang disebutnya ekstrimis yang telah ditangkap hingga saat ini.

ICG juga meminta BNPT bisa menugaskan sebuah tim penelitian kecil untuk menyusun database berisi daftar masjid, sekolah, dan institusi lain yang berungkali mengadakan ceramah ceramah, pertemuan atau pengajian yang melibatkan individu yang kemudian ditangkap atas kasus terorisme.

Rekomendasi itu dibeberkan peneliti senior International Crisis Group untuk wilayah Asia Sidney Jones dalam bentuk makalah pada acara Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah yang mengangkat tema, Ancaman NII: "Mitos atau Realitas", di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta, Kamis (28/04) malam.

Selain menyusun data-base masjid yang dinilai menyebarkan radikalime, lanjut ICG, BNPT diimbau untuk mengadakan diskusi diskusi kecil dan tertutup dengan kepala kepala sekolah SMP-SMP dan SMA-SMA di daerah sasaran untuk memahami panduan apa saja yang diberikan ke guru guru yang mengawasi program ekstrakulikuler agama.

Kepada pemerintah, ICG berharap agar mempertimbangkan untuk merancang sebuah peraturan baru mengenai pembebasan bersyarat yang akan melarang siapapun yang dihukum karena kejahatan terorisme untuk berbicara dan melarang menjadi narasumber pengajian atau taklim. (hidayatullah.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.