Header Ads

NATO Klaim Lebih dari 1.700 Pejuang Taliban Memilih Berhenti Berperang

Lebih dari 1.700 mantan pejuang Taliban meletakkan senjata mereka dan memilih bergabung dengan program reintegrasi yang dimulai oleh pemerintah Afghanistan hampir setahun yang lalu, jenderal NATO yang bertanggung jawab atas program tersebut mengatakan Kamis kemarin (19/5).

"Sejauh ini kami memiliki sekitar 1.740 mantan pejuang yang telah resmi bergabung dengan proses reintegrasi," kata Mayor Jenderal Inggris Phil Johns, direktur pasukan Reintegrasi dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional.

"Di atas ini, Dewan Perdamaian Tinggi memiliki setidaknya 40 sampai 45 kelompok yang sedang bernegosiasi di seluruh negeri," kata Johns, mengacu pada instansi Afghanistan yang bertanggung jawab atas rekonsiliasi politik.

"Mungkin ada sebanyak 2.000 pejuang taliban," tambah Johns, yang berbicara kepada wartawan di Washington melalui telekonferensi dari Kabul.

Proses perdamaian memberikan amnesti kepada mantan anggota Taliban yang setuju untuk meninggalkan aksi kekerasan, memutuskan hubungan dengan kelompok "teroris", dan hidup di bawah konstitusi Afghanistan, kata Johns.

Pemberontak Afghanistan sebagian besar terdiri dari pejuang Taliban dan anggota jaringan Haqqani, dengan total sekitar 25.000 orang, katanya.

Sebagian besar kelompok pejuang, terdiri dari seorang kepala Taliban, disertai oleh beberapa orang atau kadang-kadang puluhan anggota yang memutuskan untuk menyerah dan berhenti berperang, katanya meyakinkan.

"Keputusan untuk merubah nasib ini adalah keputusan yang telah mereka buat, dan itu semua dibangun atas dasar kepercayaan dan keyakinan," ujar Johns. (fq/afperamuslim.com)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.