Header Ads

Agen Shin Bet Israel Tampil di TV dengan Bangga Nyatakan Bunuh Warga Palestina

Petugas intelijen Israel dalam penyamaran muncul di televisi nasional Sabtu lalu untuk berbicara tentang tindakannya membunuh warga Palestina dalam sebuah siaran program di televisi Channel 10 Israel.

Oren Beaton sang petugas intelijen Israel dalam acara itu memperliharkan sebuah album foto warga Palestina yang dia bunuh selama ia menjabat sebagai seorang komandan dari unit operasi rahasia Israel di Tepi Barat utara kota Nablus.

Beaton menjelaskan bahwa ia menyimpan foto-foto para korbannya.

"Ini adalah foto dari seorang pemuda Palestina bernama Basim Subeih yang saya bunuh. Ini adalah satu lagi pemuda yang juga saya bunuh. Saya robek tubuhnya, dan foto menunjukkan sisa-sisa tubuhnya," katanya dengan bangga.

Program TV itu juga menampilkan seorang agen rahasia yang disebut sebagai "D", yang secara terbuka mengaku membunuh "warga Palestina yang dicari."

Dia mengeluh menderita gangguan stres pasca trauma dan mengatakan bahwa negara telah menolak tuntutannya untuk kompensasi atas trauma yang ia derita.

Presenter Channel 10 kemudian meminta pemerintah Israel untuk memenuhi tuntutan agen ini.

"Mereka adalah agen Shin Bet kita hanya mendengar tentang mereka dan tidak pernah melihat mereka, dan berkat mereka kita bisa hidup dengan aman," kata presenter tersebut.

Laporan itu juga memfilmkan wilayah Palestina, dan menunjukkan agen berkeliaran di jalan-jalan Ar-Ram di Yerusalem Timur yang diduduki dengan pistol di balik baju mereka, menggambarkan bahwa agen Israel masih beroperasi di kota-kota Palestina.

Para agen, yang fasih berbahasa Arab, dalam film itu dikelilingi oleh kolaborator Palestina yang bertopeng yang diam-diam dikerahkan ke daerah itu untuk melindungi mereka.

Program ini memberikan rincian yang sebelumnya belum dikonfirmasi tentang metode operasional agen yang menyamar.

Laporan ini menjelaskan bahwa petugas Shin Bet melakukan pengintaian sebelum pembunuhan, menyelidiki teman target dan teman sekelasnya.

Agen bahkan akan bertanya tentang makanan favorit target dan kebiasaannya di rumah, kata laporan itu.

Dengan cara ini, agen akan mengumpulkan gambar perilaku target dan secara rutin mengawasinya.

Agen "D" mengatakan "kemudian kami akan menculik target dan menunggu sampai komandan tiba untuk mengkonfirmasi identitasnya. Lalu kemudian kami menembaknya." (eramuslim/al-khilafah.co.cc)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.