Header Ads

Tahanan Gitmo yang Diklaim AS Bunuh Diri Ternyata Disiksa Sampai Mati

Keluarga dari dua tahanan yang meninggal di Teluk Guantanamo pada tahun 2006 lalu mengatakan para tahanan disiksa sampai mati, menolak klaim Washington bahwa mereka tewas karena melakukan bunuh diri.

Kerabat warga Saudi Yasser al-Zahrani dan warga Yaman Salah al-Salami menuntut pengadilan banding federal untuk mempertimbangkan kembali kasus mereka dan mengklaim mereka telah membuat cadangan informasi baru terkait kasus saudara mereka termasuk saksi mata langsung dari empat sipir militer AS.

"Mereka memiliki saksi mata langsung yang sengaja menutup-nutupi keadaan sebenarnya dari kematian para tahanan," kata pengacara mereka, Padriss Kebriaei kepada AFP.

Pada saat kematian mereka, Al-Zahrani, 21 tahun, dan Al-Salami, 33 tahun, ditahan tanpa tuduhan, selama sekitar empat tahun di Guantanamo Bay.

Pentagon mengatakan kedua orang itu, bersama dengan individu lain yang keluarganya tidak mengajukan komplain, bunuh diri dengan menggantung diri dalam sel mereka sendiri.

Namun, Joe Hickman, seorang tentara AS yang berjaga di malam mereka tewas mengatakan bahwa ia melihat tiga tahanan yang dipindahkan ke fasilitas lain yang dikenal sebagai "No Camp".

"Pengawal menuluki fasilitas 'No Camp' karena siapapun yang bertanya akan dijawab Tidak tahu.

Pemeriksaan medis telah mengkonfirmasi adanya tanda-tanda penyiksaan pada tubuh salah satu narapidana.(fq/prtv/eramuslim/al-khilafah.co.cc)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.