Header Ads

Harga Elpiji Naik, Warga Miskin Akan Bertambah

Keputusan PT Pertamina yang berencana menaikkan harga Elpiji 12 Kg dan 50 Kg dikhawatirkan akan meningkatkan jumlah penduduk miskin di Jawa Barat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Lukman Ismail mengatakan, kenaikan harga gas elpiji tak hanya berpengaruh pada pengusaha saja. Namun juga akan berdampak pada meningkatnya penduduk miskin di Jabar.

“Saya rasa kenaikannya bisa mencapai 2% lebih,” ujar Lukman kepada wartawan di Kantor BPS Jabar, akhir pekan lalu.

Dari data BPS, jumlah penduduk Jabar mencapat 43 juta lebih, dengan jumlah penduduk miskin sebesar 4.648.630 orang. “Bahan bakar itu dikonsumsi semua orang, tak hanya pengusaha,” jelasnya.

Lukman menambahkan, pemerintah harus mewaspadai melonjaknya jumlah penduduk miskin, terutama dari penduduk hampir miskin. Di Jabar, jumlah penduduk hampir miskin mencapai 20%.

“Pemerintah harus memperhatikan mereka. Kenaikan harga elpiji bakal memicu inflasi. Sedikit saja inflasi, penduduk hampir miskin inilah yang bakal langsung terkena dampaknya. Padahal jumlahnya cukup besar,” kata Lukman.

Untuk itu dia mengimbau pemerintah untuk menunda kenaikan harga elpiji. Selain itu, dia meminta pemerintah untuk bersikap tegas dan tidak bertele-tele terhadap rencana kenaikan harga bahan bakar.

“Baru katanya saja harga-harga sudah naik. Apalagi kalau memang benar naik, pasti harga bakal naik. Kalau bisa pemerintah jangan dulu berbicara kenaikan harga jika memang belum pasti, agar masyarakat tidak resah,” tegasnya. (inilahjabar/HTIPress/al-khilafah.org)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.