Header Ads

RAMADHAN TERAKHIR! (Tanpa Khilafah)


***
Beberapa Hari kedepan, tentu jika Alloh Swt mengizinkan, kita akan memasuki bulan Suci Ramadhan1432 H. Ada sebuah pertanyaan Penting perlu kita Jawab. Apakah perbedaan penting antara Ramadhan pada zaman Rasulullah Saw serta generasi setelahnya dengan Ramadhan pada zaman kita sekarang?. Jawabannya Satu hal, Rasulullah Saw dan generasi-generasi sesudahnya menjalani Ramadhan di bawah naungan pemimpin dan kepemimpinan Islam. Adapun sekarang, kaum muslim harus melalui Ramadhan di bawah naungan pemimpin yang suka mendzalimi kita serta memimpin menggunakan aturan-aturan kufur.

Seandainya kepemimpinan islam (yang teraktualisasi dalam Daulah Khilafah) masih ada, maka menjelang Ramadhan pastilah Khalifah akan serius mempersiapkan upaya Rukyatul Hilal (pemantauan Bulan), sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Rasulullah Saw. Setelah hilal terlihat, Khilafah akan mengumumkan masuknya 1 Ramadhan kepada seluruh kaum muslimin via siaran langsung televisi dari ibukota Daulah Khilafah. Walaupun terjadi perbedaan pendapat tentang bagaimana menentukan awal dan akhir Ramadhan, tapi demi persatuan dan kesatuan kaum muslimin, semua rakyat wajib taat terhadap perintah imam/khalifah: “amrul imam yarfa’ul khilaf” (perintah imam/khalifah akan menghilangkan perbedaan).

Seandainya Khilafah ada, bulan Ramadhan ini aktifitas kita tak sebatas hanya menahan lapar dan dahaga semata, membaca Al-quran atau shalat tarawih bersama. Tapi juga kita akan bisa berperang Jihad fisabilillah membela agama dan saudara-saudara kita. Sebagaimana Rasulullah Saw dan generasi setelahnya yang meramaikan Ramadhan dengan perjuangan dan kemenangan. Khalifah akan mengomandoi umat islam di seluruh dunia, wabil khusus memobilisasi tentara-tentara islam yang terlatih untuk bersiap-siap membebaskan Palestina, Irak, Afganistan, serta negeri-negeri islam yang masih dikuasai penjajah.

Seandainya khilafah ada, kita tak hanya diam khusu’ di sujud-sudut masjid, sementara saudara-saudara kita di Libya, Suriah, Yaman, dll gaduh di setiap sudut kota karena menangis akibat derita. Kita tidak hanya menyendiri menyepi di tengah malam di bulan Ramadhan menyongsong lailatul qadar, sementara jutaan anak yatim, dan para wanita tua yang kehilangan sanak saudara riuh menagis pilu karena kebiadaban penguasa zalim yang berkolaborasi dengan penjajah.

Seandainya khilafah ada, kita tidak akan melalui hari-hari kita di bulan Ramadhan dengn penuh kemunafikan dan dosa. Kita tidak akan melaluinya dengan makan berbuka yang berlebihan di ruang-ruang ber-AC, Sementara banyak saudara-saudara kita yang terpaksa perih menahan lapar di kolong-kolong jembatan. Khalifah selain mendorong kita untuk memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan kepada orang miskin, juga akan mengganti sistem Kapitals yang nyata-nyata memiskinkan dan merampok kekayaan kita, lalu kemudian menggantinya dengan sistem Islam yang mensejahterakan.

Seandainya khilafah ada, Ramadhan tidak akan kita lalui dengan sikap yang hipokrit. Berulang-ulang kita menyatakan bulan Ramadhan adalah bulan ketakwaan tapi di depan mata, kita menyaksikan kemaksiatan yang terus-menerus berlangsung karena dilegalkan. Berulang-ulang kita menyatakan bahwa Al-quran adalah pedoman hidup, akan tetapi hukum-hukum yang terkandung di dalamnya kita campakkan dengan tidak menerapkannya dalam kehidupan.

***
Ya Allah,.. Semoga Ramadhan kali ini, kami mampu mengubah yang buruk menjadi baik, dan mengubah yang baik menjadi lebih baik, atas Izin-Mu.[]

* Terinspirasi dari tulisan politisi sekaligus penulis hebat, Ust Farid Wadjdi serta Ust. Fathi Syamsuddin.

[Fahrur.Rozy]

1 komentar:

  1. Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kelompok ini perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.