Header Ads

Pasukan Kufur di Afghanistan Dihantui Serangan Spektakuler Taliban

Carsten Jacobson juru bicara pasukan “ISAF” di Afghanistan pada hari Senin (15/8) mengakui bahwa Taliban mampu melanjutkan serangannya. Sehingga pertempuran yang sulit sedang menunggu pasukan asing di negara ini.

Kantor berita Afghanistan Thulu’ mengutip dari Jacobson yang mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Kabul bahwa “Taliban telah meningkatkan penggunaan alat peledak improvisasi buatan sendiri, serangan terorganisir, dan serangan kelompok yang sering menyebabkan korban sipil,” katanya.

Dia menekankan tentang perlunya memperluas perang untuk melenyapkan tempat-tempat yang memberi keamanan dan kenyamanan bagi gerilyawan Taliban bahkan di luar perbatasan Afghanistan.

Jacobson mengatakan: “Kami tahu bahwa Taliban juga mampu untuk terus berjuang dengan baik. Sehingga di depan kami ada bahaya, dan juga pertempuran berat dan sengit. Namun kami mencatat bahwa serangan musim semi (yang dijanjikan Taliban) ternyata tidak terjadi,” katanya.

Hanya saja Jacobson mengatakan bahwa meskipun Taliban meningkatkan operasi penanaman bahan peledak, namun ia tak sanggup untuk mendapatkan kembali wilayah yang hilang dalam beberapa tahun terakhir. Ia menambahkan: “Karena itu, sudah waktunya untuk mengakhirinya.”

Dan hasil dari serangan besar terbaru yang dilakukan oleh Taliban di Afghanistan pada hari Ahad (14/8) adalah tewasnya 22 orang, di mana para gerilyawan menyerang markas gubernur provinsi Parwan, sebelah utara Kabul.

Awal bulan ini, Taliban mengklaim telah menembak jatuh sebuah helikopter Amerika di pusat kota Afghanistan, yang menewaskan 38 prajurit. Sehingga insiden ini merupakan kerugian terbesar yang diderita oleh pasukan asing sejak perang dimulai.

Komandan pasukan Inggris di Afghanistan, Brigadir Ed Davis, telah mengkonfirmasikan awal bulan ini, bahwa Taliban masih jauh dari kekalahan. Ia memperingatkan tentang kemungkinan “serangan spektakuler” yang direncanakan Taliban terhadap pasukannya di provinsi Helmand, di Afghanistan selatan.

Brigadir Ed Davis mengatakan: “Masih ada kekuatan keras dan kokoh yang melindungi Taliban, sehingga sulit untuk membunuh dan menangkapnya. Bahkan Taliban memiliki taktik yang modern dalam melaksanakan setiap operasinya. Dan Taliban sedang merencanakan untuk memulai serangan lebih besar terhadap para pemimpin pasukan (ISAF) dan komandan pasukan Afghanistan” (islammemo.cc, 16/8/2011).


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.