Header Ads

Wikileaks: Tifatul Berterima Kasih, Diplomasi AS Untungkan PKS

Wikileaks mengungkapkan, hubungan antara PKS dan Pemerintah AS tidak selalu berseberangan seperti pada kasus Mentan Anton Apriyantono. PKS pada 2008 malah punya hubungan mesra dan belajar kampanye politik dari AS.

Kawat diplomatik berkode 08JAKARTA54 tertanggal 9 Januari 2008 yang diungkap Wikileaks mengisahkan pertemuan antara Dubes AS Cameron Hume dengan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Bidang Hubungan Internasional Taufik Ramlan Wijaya, dan anggota DPR dari FPKS Zulkieflimansyah.

Mereka berbicara seputar isu keamanan. PKS menyebutkan, separatisme, perubahan iklim dan kejahatan transnasional adalah ancaman terbesar untuk keamanan Indonesia. Nah, PKS juga dalam kesempatan itu berterima kasih pada Hume atas program diplomasi AS yang menguntungkan para pejabat PKS.

"Tifatul berterima kasih pada Dubes atas program diplomasi publik yang sangat menguntungkan para pejabat PKS," demikian laporan itu.

Tifatul mengatakan dirinya bisa berkunjung ke AS pada 2006 lewat International Visitor Program sehingga bisa lebih memahami AS. Zulkieflimansyah juga senang dengan program buku-buku berbahasa Indonesia mengenai AS.

Hubungan baik dengan AS ini membantu PKS memahami proses demokrasi di Negara Paman Sam. Bahkan, Tifatul cs mengakui pengetahuan itu ingin dipraktikkan dalam kampanye politik PKS.

"Program diplomatik AS juga membantu pejabat PKS untuk memahami proses demokrasi AS, sebuah pelajaran yang mereka (PKS) harapkan bisa dipraktikkan untuk kampanye politik mereka," lanjutnya.

Lebih lanjut delegasi PKS ini mengapresiasi kesempatan untuk bisa memahami AS dengan lebih baik dan meminta agar kandidat PKS diikutsertakan dalam program pertukaran. (detiknews)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.