Header Ads

Abdul Jalil: 25.000 Orang telah Tewas dalam Revolusi Libya

Kepala Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) Mustafa Abdul Jalil mengatakan setidaknya 25.000 orang telah tewas dan 50.000 lagi terluka selama revolusi Libya.

"Kami telah kehilangan 25.000 martir. Dan ada dua kali lipat jumlah korban terluka," katanya pada pertemuan tingkat tinggi PBB di New York pada Selasa kemarin (20/9).

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Presiden AS Barack Obama, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan pemimpin lainnya turun hadir pada pertemuan tingkat tinggi tersebut, AFP melaporkan.

Kepala NTC juga berjanji untuk terus melawan sisa-sisa rezim penguasa buronan Muammar Gaddafi.

Abdul Jalil juga mengatakan banyak anggota rezim Gaddafi akan menghadapi persidangan, namun bersikeras bahwa mereka semua akan mendapatkan sebuah "pengadilan yang adil."

Selama sesi, sekjen PBB Ban Ki Moon menyerukan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan aturan hukum di era pasca-Gaddafi.

Ban juga mendesak masyarakat internasional untuk mengirim lebih banyak makanan dan bantuan medis ke Tripoli.

Sedangkan Presiden AS juga mengatakan kampanye pengeboman NATO di Libya akan terus berlanjut.

"Misi yang dipimpin NATO untuk melindungi rakyat Libya akan terus. Dan mereka yang masih bertahan harus memahami - rezim lama berakhir, dan sekarang saatnya untuk meletakkan senjata dan bergabung dengan Libya baru," kata Obama.

Sementara itu, Uni Afrika telah mengakui NTC sebagai pemerintah sah negara Afrika Utara tersebut. (fq/prtv/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.