Header Ads

Amerika Semakin Dekati Masa Resesi

Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) stagnan di Agustus, memunculkan kembali kekhawatiran kembalinya masa resesi. Hal ini juga menekan Presiden AS Barack Obama dan Federal Reserve menyediakan lebih banyak stimulus dalam membantu perekonomian.

Untuk pertama kalinya tahun ini, pertumbuhan ekonomi AS gagal menciptakan lapangan kerja baru berdasarkan laporan bulanan Departemen Tenaga Kerja AS.

Para pengamat awalnya berharap ada penambahan 75.000 tenaga kerja baru di Agustus lalu, tetapi mereka menjadi tidak yakin setelah banyaknya tanda-tanda resesi

Makin parahnya krisis utang di Eropa serta situasi politik AS mengenai anggaran dan utang, sudah membuat Lembaga Pemeringkat Standard & Poor's memangkas peringkat utang AAA milik AS.

Langkah tersebut menyulut aksi jual besar-besaran di pasar sahama Wall Street bulan lalu, juga mendorong jatuhnya kepercayaan bisnis dan konsumen.

"Ekonomi berusaha berjuang keras melawan badai, yang tampak makin gencar terjadi dalam beberapa bulan terakhir," kata Senior Strategi Makro TD Securities Millan Mulraine di New York, dikutip dari Reuters, Sabtu (3/9/2011).

Setelah mendengar berita tersebut, investor mulai melarikan aset-asetnya, membuat pasar saham ambruk, harga emas melambung tinggi dan imbal hasil surat utang treasuri AS turun.

Stagnannya pertumbuhan data tenaga tenaga kerja AS juga dipicu oleh mogok kerja 45,000 karyawan Verizon Communications. Para karyawan itu sudah kembali bekerja dan akan kembali dihitung dalam data September mendatang.

Namun, walau jumlah tersebut ikut dihitung tapi data yang dilaporkan sudah terlalu berlubang. Data pengangguran sudah menembus 9,1% sejalan dengan adanya pertumbuhan lapangan pekerjaan.

Dengan data pengangguran yang cukup besar itu, Presiden Obama mendapat tekanan yang besar dalam mencari jalan ciptakan lapangan kerja. Langkah ini menjadi kunci dalam kemenangan kampanye Obama pada pemilihan berikutnya.

Presiden AS Barack Obama, pada pidatonya Kamis lalu mengatakan, pemerintah setempat akan meluncurkan sebuah program yang diharapkan bisa menyediakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan penerimaan pajak.

"Dia akan mengumumkan secara spesifik apa yang akan dilakukan sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan lapangan kerja dan ekonomi sekaligus," kata Penasihat Ekonomi Obama, Gene Sperling kepada Reuters.
(detikfinance)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.