Header Ads

Aksi Protes di Wall Street Menyerukan Rakyat Menutup Account Mereka di Bank-Bank Besar

Peserta gerakan protes di Wall Street semakin tak terkontrol, semakin besar, yang dapat menenggelamkan Amerika Serikat ke jurang kehancuran total, di mana gerakan protes itu merupakan gabungan serikat buruh di seantero Amerika Serikat, dan kini mereka berbaris Broadway, New York City.

Para peserta gerakan protes itu menumpahkan kemaraha mereka yang ditujukan kepada bank-bank Amerika Serikat, terutama bank-bank besar yang mengambil dana talangan federal reserve (Bank Sentral Amerika Serikat), dan yang sangat mengakawatirkan, gerakan mereka telah sampai klimaknya, dan melakukan kampanye melalui Facebook secara massive, yang mendesak rakyat Amerika Serikat menutup account mereka di bank-bank besar dan memindahkan uang mereka ke rekening-rekening baru yang dibuka oleh Serikat, mulai 5 November. Jika seruan ini berhasil, maka bank-bank besar akan gulung tikar.

Gerakan di Wall Street, yang sekarang menduduki New York dan kota-kota lain di seluruh Amerika Serikat, mengklaim bahwa gerakan, "Kami adalah 99%", dan mereka membuat seruan dan agenda di seluruh negeri dengan, "Hari Transfer Bank", lewat halaman Facebook - berlangsung di seluruh negeri. Mereka bergerak dengan fokus, mendorong rakyat Amerika Serikat segera memindahkan account mereka dari bank-bank besar, yang membuat mereka sengsara

Hari Transfer Bank dimulai oleh pemilik pemilik galeri yang sudah berumur 27 tahun, yaitu Kristen Kristen, di Los Angeles. Dia bilang dia tidak berafiliasi dengan pengunjuk rasa yang menduduki Wall Street, tapi banyak dari mereka yang merasa simpati dan mendukung gerakan demonstrasi itu.

Betapa Amerika Serikat sekarang menghadapi kebangkrutan yang menyeluruh dari aksi yang digalang oleh para organisasi buruh di New York. (mh/tm/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.