Satu Tentara Israel untuk 1.027 Tahanan Palestina: Bahagia Tahanan Dibebaskan, Sedih Masih Banyak Lagi dan 400 Anak-anak Tahanan
Ratusan ribu warga Muslim Palestina menyambut kembalinya para tahanan yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan tukar tahanan dengan Israel. Satu tentara Israel untuk 1000 tahanan Palestina, di manan tentara Israel, Gilad Shalit, dibebaskan dalam perjanjian untuk ditukar dengan 1.027 tahanan Palestina.
Lebih dari 200.000 orang berkumpul di Kota Gaza pada Selasa untuk aksi massa merayakan kembalinya para tahanan yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan tukar tahanan dengan Israel, kata gerakan Hamas.
"Lebih dari 200.000 orang kini sedang berkumpul di Katiba (di Gaza City) untuk ikut ambil bagian dalam perayaan besar menyambut para tahanan," kata salah seorang pejabat Hamas yang terlibat di dalam kepanitiaan unjuk rasa penyambutan itu.
Ismail Haniya, Perdana Menteri Hamas di Gaza diharapkan akan menyampaikan pidato kepada para demonstran di samping Yehia Sinwar, seorang pemimpin senior sayap bersenjata Hamas yang termasuk di antara mereka yang dibebaskan pada Selasa.
Di Rafah di selatan Jalur Gaza, ribuan anggota keluarga dengan bersemangat berkumpul untuk menyambut kepulangan 296 tahanan yang baru dibebaskan, banyak di antaranya yang terlihat mengenakan ikat pinggang hijau Hamas dan menyeka air mata dari mata mereka.
Adegan kegembiraan serupa terjadi di Tepi Barat, dengan berbondong ke kota Ramallah untuk menyambut kepulangan 117 tahanan rumah, bersorak dan melambaikan bendera saat mereka turun dari empat bus di luar kompleks kepresidenan Muqataa.
Warga di Ramallah menunggu para tawanan sejak pagi. Banyak di antara para tawanan yang berada di penjara-penjara Israel selama puluhan tahun.
"Ada beberapa warga yang saat ini berusia 31 atau 32 tahun. Keluarga mereka ditahan ketika mereka masih anak-anak. Jadi bisa dibayangkan ramainya suasana di sini," kata Iman Naffar, warga Ramallah yang pernah ditahan Israel.
"Kebahagiaan terpancar di wajah warga di sini meski kami juga masih memikirkan mereka yang saat ini masih ditahan," katanya.
Sekitar 40 tahanan lain yang akan dibebaskan oleh Israel hari ini akan diekstradisi ke luar negeri. Pembebasan tahanan Palestina gelombang kedua yang melibatkan 550 orang akan dilakukan dalam dua bulan ke depan.
Demikianlah, senang rasanya melihat kebahagiaan para keluarga tahanan Muslim Palestina yang telah dibebaskan. Namun, kesedihan masih tetap menyelimuti kita, ketika banyak lagi dan lebih dari 400 anak-anak masih beradai di penjara-penjara Israel. Siapa yang akan membebaskan negeri Palestina, padahal umat ini besar. Di manakah para penguasa dan para tentara di negeri Muslim?
"Meskipun jumlah kami besar, Palestina tetap diduduki. Mengapa? Karena penguasa-penguasa Arab (Angkatan Pertahanan Israel yang sebenarnya) yang telah melindungi Israel," kata Taji Mustafa, Jubir Hizbut Tahrir Inggris dalam sebuah komentarnya.
Insya Allah, segera, ummat akan kembali mendirikan Khilafah yang akan menggantikan para rezim pengkhianat ini, membebaskan Palestina, dan membebaskan semua tahanan kami. Semoga kita semua bekerja untuk ini, katanya. [m/ant/bbc/syabab.com]
Lebih dari 200.000 orang berkumpul di Kota Gaza pada Selasa untuk aksi massa merayakan kembalinya para tahanan yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan tukar tahanan dengan Israel, kata gerakan Hamas.
"Lebih dari 200.000 orang kini sedang berkumpul di Katiba (di Gaza City) untuk ikut ambil bagian dalam perayaan besar menyambut para tahanan," kata salah seorang pejabat Hamas yang terlibat di dalam kepanitiaan unjuk rasa penyambutan itu.
Ismail Haniya, Perdana Menteri Hamas di Gaza diharapkan akan menyampaikan pidato kepada para demonstran di samping Yehia Sinwar, seorang pemimpin senior sayap bersenjata Hamas yang termasuk di antara mereka yang dibebaskan pada Selasa.
Di Rafah di selatan Jalur Gaza, ribuan anggota keluarga dengan bersemangat berkumpul untuk menyambut kepulangan 296 tahanan yang baru dibebaskan, banyak di antaranya yang terlihat mengenakan ikat pinggang hijau Hamas dan menyeka air mata dari mata mereka.
Adegan kegembiraan serupa terjadi di Tepi Barat, dengan berbondong ke kota Ramallah untuk menyambut kepulangan 117 tahanan rumah, bersorak dan melambaikan bendera saat mereka turun dari empat bus di luar kompleks kepresidenan Muqataa.
Warga di Ramallah menunggu para tawanan sejak pagi. Banyak di antara para tawanan yang berada di penjara-penjara Israel selama puluhan tahun.
"Ada beberapa warga yang saat ini berusia 31 atau 32 tahun. Keluarga mereka ditahan ketika mereka masih anak-anak. Jadi bisa dibayangkan ramainya suasana di sini," kata Iman Naffar, warga Ramallah yang pernah ditahan Israel.
"Kebahagiaan terpancar di wajah warga di sini meski kami juga masih memikirkan mereka yang saat ini masih ditahan," katanya.
Sekitar 40 tahanan lain yang akan dibebaskan oleh Israel hari ini akan diekstradisi ke luar negeri. Pembebasan tahanan Palestina gelombang kedua yang melibatkan 550 orang akan dilakukan dalam dua bulan ke depan.
Demikianlah, senang rasanya melihat kebahagiaan para keluarga tahanan Muslim Palestina yang telah dibebaskan. Namun, kesedihan masih tetap menyelimuti kita, ketika banyak lagi dan lebih dari 400 anak-anak masih beradai di penjara-penjara Israel. Siapa yang akan membebaskan negeri Palestina, padahal umat ini besar. Di manakah para penguasa dan para tentara di negeri Muslim?
"Meskipun jumlah kami besar, Palestina tetap diduduki. Mengapa? Karena penguasa-penguasa Arab (Angkatan Pertahanan Israel yang sebenarnya) yang telah melindungi Israel," kata Taji Mustafa, Jubir Hizbut Tahrir Inggris dalam sebuah komentarnya.
Insya Allah, segera, ummat akan kembali mendirikan Khilafah yang akan menggantikan para rezim pengkhianat ini, membebaskan Palestina, dan membebaskan semua tahanan kami. Semoga kita semua bekerja untuk ini, katanya. [m/ant/bbc/syabab.com]
Tidak ada komentar