Header Ads

Benarkah HTI "Ketar-ketir" Dengan UU Ormas?

Sebuah situs online "suara news" membuat sebuah tulisan yang sangat provokatif dengan judul "UU Ormas Siap Diberlakukan, HTI Ketar-ketir". Antara judul dengan isi sama sekali tidak nyambung, tidak ada perkataan Ismail Yusanto (Jubir HTI) yang mengatakan "takut" atau "ketar-ketir" terhadap UU Ormas yang akan digodok.


Ismail Yusantro justru menyatakan bahwa jika asas tunggal kembali diberlakukan maka itu adalah kemunduran. Setelah dicek di google, ternyata berita itu cuma kopi paste dari situs republika dengan judul "Ormas Asing harus Diatur". Tidak ada satu kalimat pun dalam berita ini yang menuduh HTI "ketar-ketir" dengan UU Ornas. Perkataan yang provokatif itu justru ditambahi sendiri oleh situs "suara news".

Entah apa motif pemberitaan yang sangat provolkatif dari situs yang cenderung berafiliasi kepada salah satu "partai islam" ini. Selain menyalahi etika jurnalistik, yaitu kopi-paste tanpa menyebutkan sumber dan menambah didalam berita yang asli, situs ini juga memberitakan suatu yang tidak benar. HTI dikatakan dalam paragraf akhir artikel ini bahwa HTI tidak berkontribusi bagi reformasi, karena munculnya jutsru baru paska reformasi. Padahal HT sudah ada di indonesia sejak tahun 80-an, meski berdakwah secara underground karena rezim yang refresif. Kalau ditanyakan balik, bukankah PKS juga muncul paska reformasi? Demokrast? Gerindra? Hanura? mengapa mereka tidak dipermasalahkan?!

Sungguh menyedihkan jika sebuah situs berita online sembrono dalam pemberitaannya, apalagi jika situs itu adalah situs "islam" ingatlah bahwa yang kita tuliskan akan diminta pertanggungjawaban dihadapan Allah kelak. (save-islam)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.