HTI: Singkirkan Pola Pikir Orba yang Paksakan Pancasila Sebagai Asas
Ketua Pansus RUU Revisi Ormas, Abdul Malik Haramain mengatakan bahwa Ormas yang tidak berasaskan Pancasila harus ditindak.
Nah, pikiran-pikiran orde baru seperti
ini harus disingkirkan, jadi kita kalau bicara siapa yang mengancam
negara, mari kita diskusikan,” tegasnya. [voa-islam/www.al-khilafah.org]
"Itu makar, dan pemerintah harus
bertindak," kata Malik seperti dilansir detik.com di Komplek Parlemen,
Senayan, Rabu (22/2/2012).
Lebih jauh, Politisi asal Fraksi
Kebangkitan Bangsa ini menyatakan bahwa ormas yang memiliki visi dan
misi keagamaan dan menginginkan tegaknya kekuasaan negara Islam dan
khilafah seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), tidak dibenarkan berdiri
di Indonesia.
"Ya mereka harus cari negara lain. Dan pemerintah harus bertindak," tegasnya.
Menanggapi pernyataan Abdul Malik
Haramain tersebut, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto
mengungkapkan bahwa, apa yang dilontarkan politisi PKB itu hanyalah
pendapat pribadi sebab tidak ada peraturan yang ditetapkan seperti itu.
“Itu pendapat pribadi beliau karena
tidak pernah ada peraturan perundang-undangan, termasuk juga tidak
pernah ada keputusan politik di eksekutif maupun legislatif yang
berbunyi seperti itu,” jelas Ismail Yusanto kepada voa-islam.com, Kamis
(24/2/2012).
Ismail Yusanto mempertanyakan alasan
Malik memberikan pernyataan demikian, padahal dalam prinsip demokrasi
sendiri setiap warga negara punya hak untuk berserikat, berkumpul maupun
mengemukakan pendapat.
“terhadap pendapat itu kita
mempertanyakan apa alasannya? Kalau kita kembali kepada prinsip
demokrasi seperti yang sering dia bilang juga, bukankah setiap warga
negara itu punya hak untuk berserikat, mengemukakan pendapat dan
berkumpul, lalu dengan alasan apa dia mengatakan bahwa Hizbut Tahrir
tidak boleh berdiri di negeri ini. Hizbut Tahrir menjadi ormas yang sah
di negeri ini,” ungkapnya.
Alumnus Geologi UGM tersebut juga
membantah bahwa ormas yang berasaskan Islam dinilai makar dan
membahayakan negara, untuk itu ia menantang diskusi agar jelas siapa
sebenarnya yang justru membahayakan negara.
“Kalau dinilai makar dan membahayakan
negara mari kita diskusi siapa sebenarnya yang membahayakan negara. Kita
itu berjuang untuk menerapkan syari’ah di negeri ini untuk
menyelamatkan negeri ini dengan syari’ah,” tuturnya.
Lebih tegas lagi ia menyatakan bahwa
Hizbut Tahrir adalah kelompok Islam yang berasaskan Islam dan memaksakan
Pancasila sebagai asas Ormas merupakan pola pikir Orba yang harus
disingkirkan.
“Jadi Hizbut Tahrir itu kelompok Islam
tentu asasnya adalah Islam, sebagaimana juga kelompok-kelompok lain,
partai politik yang Islam itu asasnya juga Islam kan?
Tidak ada komentar