Header Ads

Upaya Pembantaian Jamaah Subuh Masjid Al-Aqsa Digagalkan, Seorang Yahudi Bersenjata Ditangkap

Seorang penjaga di Kompleks Masjid Al-Aqsa mengatakan seorang pemukim ekstrimis Yahudi bersenjata telah ditangkap saat mencoba menyelinap masuk dengan menggunakan tangga dari bangunan Al-Mathara yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsa, dini hari Ahad ini (01/11/09). Ekstrimis Yahudi bersenjata itu akan melakukan pembantaian atas Jamaah Masjid Al-Aqsa yang akan melaksanakan Sholat Shubuh.

Saksi mata mengatakan, penyelinap dari pemukim Israel itu mencoba memasuki kompleks dengan menggunakan tangga, dan menyatakan bahwa ia membawa senjata otomatis di punggungnya.

Saksi mata mengatakan bahwa pemukim itu mencoba melawan, tetapi para pemuda Yerusalem yang berada di lokas mempu mengendalikannya, dan kemudian menyerahkannya kepada polisi Israel yang hadir dalam jumlah besar di tempat kejadian tersebut.

Penyelinap itu diyakini "dimaksudkan untuk melakukan pembantaian terhadap para jamaah saat melakukan sholat shubuh," satu diantara mereka berkata kepada Kantor Berita Ma'an.

Polisi Israel Membungkam Insiden Ini, Pelakunya Dianggap Gila

Polisi Israel mengeluarkan perintah pembungkaman atas kasus ini, kata penjaga. Bahkan polisi Israel seperti yang dinyatakan oleh Jurubicaranya Smulik Ben Ruby mengatakan penyelinap itu orang gila dan tidak bersenjata.

Adnan Husaini, Walikota Yerussalem mengatakan atas sangkalan polisi Israel itu, "Jelas bahwa peristiwa ini tidak dapat dilakukan oleh orang gila."

Hatem Abdul Qadir, seorang pejabat di Tepi Barat, menyatakan bahwa tindakan Israel tersebut mendorong para pemukim Israel dan ekstrimis Yahudi meneruskan upaya teroris mereka terhadap warga Palestina, termasuk di tempat-tempat ibadah.

"Ini bukan pertama kalinya, Israel mengklaim bahwa para pelaku serangan terhadap tempat-tempat suci Islam itu dianggap orang Gila," katanya lagi.
Mengingatkan Tragedi Pembantaian Jamaah Masjid Ibrahimi

Upaya pembantaian atas kaum Muslim jamaah Al-Aqsa ini mengingatkan insiden pembantaian di Masjid Ibrahimi 15 tahun silam. Baruch Goldstein, seorang ekstrimis Amerika Yahudi pemukim Israel waktu itu menembakkan pistol kepada para jamaah kaum Muslim yang sedang melaksanakan Sholat di Masjid Ibrahimi, Hebron. Sekitar 29 jamaah kaum Muslim yang sedang melaksanakan sholat di masjid tersebut syahid.

Tragedi pembantaian jamaah Masjid Ibrahimi tersebut mengakibatkan kemarahan dari kaum Muslim dan warga Palestina. Aksi protes tersebut menjadikan pasukan penjajah Israel menekan kemarahan dan protes kaum Muslim atas pembantaian tersebut. Hal tersebut menyebabkan Israel membagi dua Masjid Ibrahimi, satu untuk Yahudi dan satunya lagi untuk umat Islam.

Penyerangan kaum Yahudi Zionis Israel atas Masjid Al-Aqsa juga terjadi pada hari Ahad lalu (25/10). Penyerangan tersebut mengakibatkan para pemuda Masjid Al-Aqsa ditangkapi oleh polisi teroris Israel. Insiden tersebut menuai protes dari kaum Muslim di berbagai belahan dunia

Telah nyata, Masjid Al-Aqsa, sebagai tempat suci bagi kaum Muslim hari ini masih berada dalam cengkraman Zionis Israel. Kaum muslim di sana pun tidak aman, karena harus berhadapan dengan tentara-tentara Zionis Israe. Hari ini, seorang Yahudi bersenjata berupaya melakukan pembantaian terhadap jamaah Al-Aqsa. Walaupun berhasil digagalkan, namun ini semua menunjukkan Al-Aqsa memanggil kaum Muslim dunia untuk segera dibebaskan.

Di manakah para tentara-tentara Muslim tersebut? Di manakah para penguasa Muslim tersebut hari ini? Di manakah Sholahuddin Al-Ayubi sang pembebas itu? Sudah nyata, kaum Muslim hanya membutuhkan Khilafah Rasyidah yang akan mengerahkan para tentara Muslim untuk membebaskan Al-Aqsa, Palestina, dan negeri-negeri Muslim lainnya yang hingga hari ini masih berada dalam cengkraman para penjajah. Sudahkah Anda ambil bagian untuk bersegera mewujudkannya? (z/f/mna/sbb)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.