Header Ads

Laporan Amerika Perlihatkan Kegagalan CIA Dalam Menginterogasi Kelompok Islamis

Laporan resmi Amerika mengungkapkan fakta bahwa praktek waterboarding yang digunakan oleh “CIA” dalam menginterogasi kelompok Islamis yang dicurigai terlibat dalam kasus-kasus yang disebut dengan “terorisme” merupakan cara yang tidak layak, dan benar-benar gagal dalam membantu upaya untuk menangkap Osama bin Laden.



Surat kabar “The Independent” melaporkan bahwa analisis sistematis mengungkapkan apa yang disebut dengan “teknik meningkatkan interogasi” yang digunakan oleh Badan Intelijen Pusat (CIA) selama era pemerintahan Presiden George W. Bush untuk menggagalkan potensi rencana serangan al-Qaedah, sama sekali tidak memiliki prestasi untuk dibanggakan.

Surat kabar itu mengatakan: “Laporan akhir yang tengah disusun oleh senator dari Partai Demokrat anggota Komisi Intelijen Senat Amerika belum selesai.”

Sebuah sumber-menurut kantor berita Reuters-menegaskan bahwa laporan ini menunjukkan sedikit bukti yang memperlihatkan bahwa waterboarding yang masih kontroversial adalah efektif. Hal ini terbukti dalam upaya untuk melacak dan menjatuhkan mantan pemimpian al-Qaedah Osama bin Laden, yang dibunuh oleh pasukan AS di sebuah kompleks di Pakistan.

Perlu dicatat bahwa pensiun pengusaha Inggris, Christopher Tappin-yang diserahkan ke Amerika Serikat pada bulan Februari lalu atas tuduhan konspirasi dan penyelundupan senjata ke Iran-telah membantah tuduhan terhadap dirinya. Bahkan ia menekankan bahwa dirinya korban konspirasi, yang dirancang oleh Badan Intelijen Pusat (CIA).

Tappin-yang keluar dengan jaminan sekitar satu juta dolar yang dibayarkan oleh keluarganya-mengatakan: “Saya bukan teroris. Saya sama sekali tidak ada kontak dengan teroris. Bahkan saya terkejut samapi pada masalah ini.”

Pengusaha ini-dalam wawancaranya dengan BBC Inggris-setelah pengadilan negara bagian Texas membebaskannya-membantah bahwa ia mengekspor baterai rudal Hawk ke Iran.

Ia menambahkan: “Saya tidak tahu bahwa baterai ini untuk rudal Hawk. Dan saya tidak tahu bahwa itu akan diekspor ke Iran.” [islamemo/HTIPress/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.