Header Ads

Terdesak Lanjutkan Pemerintahan, Amerika Tambah Utang

Setelah 16 hari pemerintahan Amerika ditutup, Kongres AS menandatangani undang-undang penambahan limit hutang untuk membuka lagi pemerintah federal. Dengan ini maka government shutdown berakhir. Penandatanganan ini dilakukan Kamis dini hari (17/10), setelah terjadi kesepakatan pada Rabu larut malam. Demikian dilaporkan Guardian (17/10).


Lembaga pemeringkat ekonomi Standard & Poor’s memperkirakan ekonomi Amerika mengalami kerugian sebesar 24 milyar dolar akibat tutupnya pemerintah (shutdown) selama 16 hari tersebut.

Walau telah berakhir, Obama sendiri mengeluhkan shutdown tersebut dalam sebuah pidatonya, “Tidak ada yang menang, (Shutdown) beberapa minggu terakhir telah mengakibatkan kerusakan yang tidak perlu terhadap perekonomian kita. Rakyat Amerika sepenuhnya muak kepada Washington. Mungkin tidak ada yang lebih merusak kredibilitas Amerika daripada apa yang terjadi beberapa minggu terakhir.”

Tetapi pembukaan kembali pemerintahan federal Amerika ini harus dibayar dengan dinaikkannya batas maksimal hutang negara (debt ceiling) dari batas semula 16,7 trilyun dolar. Sehingga kemungkinan besar Amerika harus berutang lebih banyak lagi. Para ekonom memperkirakan defisit atau tekor-nya anggaran negara Amerika pada tahun 2013 mencapai 900 milyar dolar.

Saat ini pemerintah Amerika berhutang sebesar 1,28 trilyun dolar kepada pemerintah Cina, 1 trilyun dolar kepada negara-negara Uni Eropa, 140 milyar dolar kepada Rusia, 1,14 milyar dolar kepada pemerintah Jepang, 256 juta dolar kepada Brazil. [antiliberalnews/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.