Header Ads

Ribuan Perempuan Menentang Dewan Militer Mesir

Ribuan perempuan Mesir berunjuk rasa di Kairo dan kota-kota lain pada hari Jumat. Mereka menuntut militer menyerahkan kekuasaan, dan mereka melampiaskan kemarahan setelah 17 orang tewas dalam protes, di mana tentara memukuli perempuan dan laki-laki bahkan saat mereka jatuh di tanah.



Satu gambar khususnya dari lima hari bentrokan yang berakhir pekan ini telah memicu kemarahan mereka: bahwa tentara menyeret seorang perempuan berbaring di jalan, sehingga auratnya terbua, dan terus dipukuli militer. "Siapapun yang melihat gambar itu, pasti merasa sakitnya, dan akan datang ke Tahrir,"

Adel Omar, 27, mengatakan di Lapangan Tahrir Kairo. "Mereka yang melakukan ini harus diadili Kita tidak bisa menanggung penghinaan dan pelecehan.."

Beberapa pengunjuk rasa telah menuntut tentara mempercepat pemilihan presiden awal Januari 25, 2012.

Partai Ikhwanul Muslimin, yang memenangkan pemilihan parlemen, mengatakan tidak akan bergabung dengan unjuk rasa hari Jumat. Ikhwan tetap mendukung jadwal yag sudah ditetapkan tentara dan mengatakan proses harus diputuskan oleh pemungutan suara, bukan melalui jalanan tekanan.

Demonstran di Tahrir meneriakkan "Ganyang kekuasaan militer." Dekatnya, baru dinding beton bar akses dari Tahrir ke kabinet, parlemen dan Kementerian Dalam Negeri, daerah di mana bentrokan berkobar pada bulan November dan Desember. Korban tewas adalah 42 November.

"Tantawi, tentara yang membuka pakaian anak perempuan kami, dia harus dieksekusi," kata Samah Ibrahim, 40, seorang wanita protes di Tahrir.

Mahasiswa juga meminta Mesir untuk bergabung dengan protes hari Jumat setelah dua mahasiswa dari Ain Syams Kairo universitas diantara yang tewas. Kematian diminta duduk-in di kampus Ain Syams, di depan Departemen Pertahanan, dan di universitas lain. (mh/tm/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.