Header Ads

Dunia Tanpa Barat adalah Dunia dengan Khilafah (Jawaban atas Skenario Global Trends 2025 NIC)

Rekomendasi NIC pada kebijakan politik AS, November 2008 NIC  (The National Intelligence Council ) mengeluarkan dokumen Global Trends 2025: A Transformed World , Global Trends 2025 adalah laporan unclassified keempat setelah Mapping The Global Future 2020 yang berisi prediksi bahwa tata dunia akan berubah, dari tata dunia yang berkiblat ke barat (AS) menjadi dunia tanpa barat.


NIC telah menyiapkan Global Trends 2025: Perubahan Dunia, untuk merangsang strategis berpikir tentang masa depan dengan mengidentifikasi tren kunci, faktor-faktor yang mendorongnya, ke mana arah dunia akan menuju, dan bagaimana mereka mungkin berinteraksi. Menggunakan skenario untuk menggambarkan beberapa dari banyak cara di mana faktor penggerak turut berperan dalam penelitian ini (misalnya, globalisasi, demografi, munculnya kekuatan baru, pembusukan lembaga-lembaga internasional, iklim perubahan, dan geopolitik energi) dapat berinteraksi untuk menghasilkan tantangan dan kesempatan bagi pembuat keputusan di masa depan. Penelitian secara keseluruhan lebih merupakan deskripsi faktor-faktor kemungkinan untuk membentuk peristiwa dari prediksi apa yang sebenarnya akan terjadi.

Sedikitnya ada empat point yang disampaikan NIC:
  1. Seluruh sistem internasional yang dibangun setelah perang dunia II akan mengalami perubahan (will be revolutionized)
  2. Pengalihan kekayaan yang belum pernah terjadi sebelumnya kurang lebih dari Barat ke Timur sekarang sedang berjalan akan terus berjalan di masa mendatang.
  3. Pertumbuhan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, ditambah dengan 1,5 miliar orang, akan memberikan tekanan pada sumber daya-terutama energi, makanan, dan air-meningkatkan momok, kelangkaan muncul karena permintaan melebihi pasokan.
  4. Potensi konflik akan meningkat karena sebagiannya terpengaruh pergolakan politik di Timur Tengah.
Menarik apa yang telah disampaikan oleh C. Thomas Fingar, Ketua Dewan Intelijen Nasional AS  bahwa seluruh arah perubahan dunia telah mendapatkan respon dan antisipasi jauh-jauh hari secara siknifikan dari AS.

“If you like where events seem to be headed, you may want to take timely action to preserve their positive trajectory. If you do not like where they appear to be going, you will have to develop andimplement policies to change their trajectory" (C. Thomas Fingar.Chairman, National Intelligence Council)

Ini membuktikan bahwa Amerika sangat "serius" sekaligus sangat ketakutan melihat arah perubahan dunia yang kian hari semakin condong dari Barat menuju Timur dan Islam.

Senada dengan pandangan Jack Miles, seorang penasihat senior presiden Amerika dari sebuah lembaga yang bernama Paul Getty Trust. Ia juga seorang anggota Dewan Kebijakan Internasional untuk Pasific (Pasific Council on International Policy).

Dalam tulisannya yang berjudul Theology and The Clash of Civilazations , Jack Miles mencoba membuat definisi dan mengurai kemungkinan-kemungkinan benturan peradaban. Menurutnya, paling tidak ada tiga “madhzab” peradaban yang mempunyai kemungkinan berbenturan. Pertama, the western civilization yang tentu saja diwakili oleh negara adikuasa seperti Amerika. Kedua, the eastern civilizations yang personifikasikan dengan dua sosok negara, Jepang dan China. Ketiga, adalah the Islamic Civilizations yang lebih disebut Jack Miles dengan dar al Islam (mainstream ummat menyebutnya sebagai negara Khilafah)

Pada madhzab pertama dan kedua, benturan peradaban bisa diminimaliskan sampai pada titik yang terendah. Barat tidak akan berbenturan dengan Timur yang diwakili oleh dua mainstream besar; Jepang dan China. Kepentingan peradaban Jepang sudah terakomodasi dalam perjalanan zaman. Dan China pun sudah menunjukkan indikasi tidak memunculkan resistensi terhadap western civilization. Salah satu bukti yang disebutkan Jack Miles dan dijadikan simbol penyatuan peradaban adalah Olimpiade yang telah berlangsung di Beijing 2008 dengan perolehan 51 medali emas bagi China, sedang Amerika hanya 36, padahal hampir setiap olimpiade Amerika-lah yang memimpin perolehan medali emas.  Belum lagi indikasi-indikasi politik dan ekonomi yang memperlihatkan China telah menjalin kerjasama yang bagus dengan AS.

Ketika Khilafah Menjadi Mainstream Perjuangan Ummat

NIC memberikan beberapa deskripsi dan simulasi perubahan dunia dalam Global Trends 2025 dengan pendekatan deduktif namun terkesan sangat hati-hati dari laporan sebelumnya yang dalam Mapping The Global Future 2020 dengan sangat jelas menyebut new caliphate (Khilafah baru atau Khilafah kedua) sebagai berikut;

"Fictional Scenario:  A New Caliphate
The fictional scenario portrayed below provides an example of how a global movement fueled by radical religious identity could emerge.  Under this scenario, a new Caliphate is proclaimed and manages to advance a powerful counter ideology that has widespread appeal."

Bahkan di akhir paragraf terlihat mereka sangat faham bahwa dengan berdirinya negara Khilafah, maka  seorang khalifah pasti sukses memobilisasi serta menyatukan umat Islam yang ada di Timur Tengah, Afrika serta Asia.

"While the Caliphs success in mobilizing support varies, places far outside the Muslim core in the Middle East in Africa and Asia are convulsed as a result of his appeals."

Inilah yang menjadikan Amerika Serikat sangat paranoid dan semakin ketakutan hingga keluarlah rekomendasi untuk membuat kebijakan-kebijakan guna membendung arus perjuangan ummat islam ini. Mereka lakukan berbagai cara serta membuat skenario bagaimana Negara Khilafah tidak dapat berdiri lagi seperti sejarah Khilafah sebelumnya, sebagaimana dikatakan NIC:

"The scenario ends before the Caliph is able to establish both spiritual and temporal authority over a territory which historically has been the case for previous Caliphates.  At the end of the scenario, we identify lessons to be drawn."

Justru di saat arus perjuangan ummat di seluruh dunia adalah "khilafah" maka kita dapatkan pada dokumen Global Trends 2025:A Transformed World nyaris tidak disebut lagi kata Khilafah. Inilah satu bentuk sikap hipokrit barat AS ketika opini umum dunia sudah mengkerucut pada satu goal setting perubahan yakni Khilafah.

Dunia Tanpa Barat adalah Dunia dengan Khilafah

Isyarat kekalahan dan ambruknya barat (AS) dengan di tandai ambruknya kapitalis global adalah satu keniscayaan yang tidak dapat dihindari lagi.

Signal-signal kuat dari ummat yang menginginkan perubahan, suara lantang mereka  "Ganti Rezim, Ganti Sistem, Terapkan Syariah dan Dirikan Khilafah" sudah menjadi "udara segar" yang dihirup oleh semua penghuni dunia ini, dan signal inilah yang sekarang ditangkap oleh barat AS serta antek-anteknya hingga mereka menjadi sangat inferior dan berjiwa kerdil, hingga tidak mampu lagi mengangkat muka kecuali keluar dari mulutnya statement-statement konyol yang semakin menelanjangi kebodohan wajah politik Amerika.

Inilah babak akhir barat ketika dunia tanpa barat. Sebagaimana dalam dokumen Global Trends 2025 mereka menyebutnya sendiri dengan "A World Without the West."

Inilah babak akhir dari ideologi kapitalisme ! sebagaimana dalam situsnya mereka mempertanyakan sendiri dengan nada keputusasaan  " ... End of Ideology?"

Inilah babak akhir dunia sebelum nanti digantikan oleh negara Khilafah !, satu negara adidaya yang akan memimpin dunia menggantikan serta menggusur kecongkakan barat di panggung percaturan politik dunia sebagaimana mereka tanpa menyadarinya membuat statement salah satu skenarionya di Global Trends 2025:

"... the new powers supplant the west as leaders on the world stage"

"... kekuasaan baru menggantikan barat sebagai pemimpin di panggung dunia", dan kekuasaan itu adalah negara Khilafah yang dengan indah dikhabarkan oleh lisan Rasulullah Muhammad SAW :

ثم تكون خلافة على منهاج النبوة

"...kemudian akan ada lagi masa kekhilafahan di atas manhaj Nubuwwah"

Prediksi meraka mengatakan dunia tanpa barat itu benar adanya, namun dunia akan kembali dalam pangkuan Khilafah Islamiyah yang memberikan dan menebar rahmat bagi seluruh alam.

bumi para wali Allah, 2012

*) freelance writer of contemporary art and politics

(syabab.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.