Header Ads

Pertolongan Allah Semakin Dekat, Ratusan Ribu Warga Syam Lanjutkan Aksi Anti Assad di Seluruh Kota di Suriah pada Jumat Intanshurullah Yanshurkum [V]

Setiap hari tiba Jumat benar-benar menjadi hari yang sangat menakutkan bagi penguasa rezim despotik al-Assad. Ratusan ribu warga di seluruh kota dan desa di Suriah usai Jumat turun ke jalan-jalan. Mereka bersatu padu dalam satu suara menyerukan hengkangnya rezim kejam yang telah menjadi teman setia Amerika Serikat, Bashar al-Assad, dengan apa yang mereka sebut sebagai aksi Jumat Intanshurullah Yanshurkum (jika kalian menolong Allah, Dia akan menolong kalian), Jumat, 06/01/2011.


Kerumunan warga usai sholat Jumat berkumpul di pusat-pusat pertemuan dan lapangan untuk meneriakkan yel-yel melawan rezim kejam Bashar al-Assad serta menyambut pertolongan Allah. Ribuan kaum Muslim telah syahid di tangan pasukan Bashar al-Assad dan semakin meningkat sejak Tim Pemantau Liga Arab yang dibeli Assad datang ke negeri itu.

Aksi yang dilakukan secara damai, dihadiri oleh kalangan para pemuda, orang tua, perempuan dan juga anak-anak itu tersebar luas mulai dari Allepo di ujung utara Suriah hingga ibu kota Damaskus. Di setiap tempat di mana aksi berlangsung, kaum Muslim berbaris rapi serta meneriakkan yel-yel perjuangan menentang penguasa dzalim Assad.

Di sekitar Qabun Damaskus, warga berkumpul sembari meneriakkan takbir menuntut pergantian sistem. Sementara di Kafar Sousah, beberapa pemuda dipukuli dan diseret di sekitar masjid oleh pihak keamanan setia Assad.

Di Homs, Farhaniyah, orang-orang berkumpul mulai dari orang tua hingga anak-anak meneriakkan yel-yel pembebasan Suriah. Di Derbalabah Homs, ribuan orang memenuhi lapangan syuhada mereka meneriakkan yel-yel untuk menumbangkan rezim kejam Bashar al-Assad.
Sementara itu di Khalidiyah, Homs, puluhan ribu warga tumplek di jalan-jalan di pusat kota meneriakkan nyanyian untuk para syuhada serta seruan untuk Bashar al-Assad untuk hengkang dari kekuasaannya. Tampak panji-panji putih bertuliskan kalimah "laa ilaaha illallah muhammad rasulullah" berkibar di tengah-tengah kerumunan massa.
Di Allepo, ribuan warga berkumpul di desa-desa. Bahkan mereka mengibarkan panji-panji al-liwa dan ar-royah. Dua panji Rasullullah yang akan menjadi bendera Khilafah masa depan itu berkibar di tengah warga dalam Jumat Intanshurullah Yanshurkum.

Sementara itu kaum Muslim di Baba Amru, salah satu tempat berjatuhannya para syuhada, juga berkumpul dari siang hingga malam hari. Tampak warga berbaris rapat serta meneriakkan yel-yel semangat revolusi. Mereka juga mengibarkan panji-panji Rasulullah yang akan menjadi panji Khilafah masa depan, al-liwa dan ar-royah.

Ribuan kaum Muslim juga berjubel di Baba Amru pada Jumat Intanshurullah Yanshurkum saat pemakaman Syahid Jabir 'Afif as-Siba'i. Ribuan orang mendoakan sang syuhada yang tewas ditembak pasukan rezim. 

Di Hama, 15 orang syahid pada hari Jumat Intanshurullah Yanshurkum. Para aktivis menyebutkan setiap sepuluh menit lebih bertambah para syuhada. Jumlah syuhada di Qudsiya bertambah mencapai tiga orang.
Di Halfaya Hammah, Ribuan orang berjubel, baik tua muda, laki-laki perempuan dan juga anak-anak berkumpul sambil berteriak "Ya Allah, ya Allah!". Mereka berkumpul mengarah sebuah pusat yang dikosongkon bertuliskan hurup besar "Kami akan menulis sejarah dengan darah kami".

Sementara itu di Al-Qirobas, warga menggagas untuk mengganti jalan dengan nama jalan Syahid Amru Tadmir, seorang syuhada yang dibunuh rezim.

Di Karmal Zaitun, ribuan warga berdesak-desakan dari berbagai usia terutama anak-anak muda berkumpul termasuk kaum Muslimah dan anak-anak ikut serta dalam aksi Jumat Intanshurullah Yanshurkum.
Aksi serupa juga digelar di Idlib, salah satu tempat berjatuhan para syuhada yang dibantai rezim. Puluhan ribu warga berkumpul di lapangan luas sambil meneriakkan yel-yel "Sya'b yurid himayah robbaniyah" (Warga ingin perlindungan Tuhan). Sebuah spanduk besar terpampang bertuliskan "Intanshurullah Yanshurkum".
Sulit sekali menemukan berita-berita kebangkitan kaum Muslim di Suriah ini. Seringkali media-media memilih untuk berpihak kepada rezim atau mengikuti kepentingan Barat dan asing. Tetapi realitas di Suriah tidak bisa ditutupi. Begitu juga tentang kebrutalan rezim yang telah memakan banyak darah para syuhada di hari Jumat. Para aktivis revolusi secara langsung mempublikasikan aksi-aksi mereka melawan rezim kejam Bashar al-Assad.

Dalam aksi besar Jumat kemarin saja, puluhan video yang menggambarkan aksi mereka secara damai di berbagai tempat, baik di desa-desa maupun di perkotaan dipublikasikan melalui internet di halaman youtube dan jejaring sosial. Bahkan para syuhada yang telah dibunuh rezim ikut berada dalam kerumunan aksi sebelum pemakaman pun sangat jelas terlihat.

Termasuk beberapa kalangan militer yang mulai beralih dari posisinya sebagai penjaga Bashar al-Assad menjadi para penolong warga serta meninggikan kalimatullah. Beberapa perwira militer dengan terang-terangan menyatakan dirinya untuk berada bersama warga dan melindungi mereka sekalipun harus syahid.

Warga Muslim Suriah menyebut aksi Jumat kemarin sebagai Jumat Intanshurullah Yanshurkum (Jika kalian menolong dien Allah, niscaya Allah akan menolong kalian). Ini semakin menunjukkan, arah revolusi Syam bukan pada demokrasi atau yang lainnya. Melainkan mereka menginginkan untuk menolong Agama Allah karena Allah yang akan memberikan pertolongan berupa kemenangan.

Ribuan orang telah syahid di tangan rezim berkuasa. Warga Muslim tanpa senjata ditembak mati di beberapa tempat menjadikan bumi Syam yang diberkahi itu wangi dengan darah syuhada. Mereka tak bersenjata, selain senjata lisan untuk melawan rezim dzalim yang telah lama menjadi mitra bagi asing.

Banyaknya para syuhada, darah harum yang mengalir, serta pengorbanan kaum Muslim Suriah semakin menguatkan warga Muslim di negeri Khalid bin Walid tersebut semakin yakin akan datangnya pertolongan Allah. Tidak aneh bila mereka menamakan sebagai Jumat Intanshurullah Yanshurkum.

Bagaimana menolong Allah? Ketaatan, keikhlasan dan tawakal serta syahid menjadi tujuan. Perjuangan untuk menumbangkan rezim dilandasi dengan tauhid dan keimanan. Nama Intanshurullah Yanshurkum sendiri dinukil dari firman Allah Swt dalam al-Aquran surat Muhammad ayat 7.

Demikianlah, negeri Syam, sebuah negeri yang telah banyak disinggung Rasulullah Saw. telah menjadi pusat perhatian bagi kaum Muslim dunia. Pembantaian rezim diktator setempat yang telah mengalirkan darah kaum Muslim memanggil kaum Muslim dunia untuk mendukung perjuangan mereka.

Semua ini, mengingatkan kita kepada Rasulullah Saw., yang telah menjelaskan kesucian tanah Syam ini sesuai riwayat Imam At-Tirmidzi dari shahabat Zaid bin Tsabit Al-Anshari RA yang menyatakan bahwa, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:

‘Betapa diberkahinya Syam ! Betapa diberkahinya Syam !’ Lalu orang-orang bertanya,’Bagaimana ia diberkahi wahai Rasulullah ?’ Nabi menjawab,‘Para malaikat membentangkan sayapnya di atas Syam, dan para nabi telah membangun Baitul Maqdis (Al Quds).” Ibnu Abbas menambahkan bahwa Rasulullah bersabda, ‘Dan para nabi tinggal di Syam, dan tidak ada sejengkal pun kota Baitul Maqdis kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana.” (HR At Tirmidzi). [m/syrian.revolution/homs/syabab.com]

Lihat Video:
dan banyak lagi video-video lainnya.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.