Header Ads

Uni Eropa: Israel Menghancurkan Harapan Berdirinya Negara Palestina

Sebuah laporan terbaru Uni Eropa mengatakan tindakan ilegal Israel di Area C dari Tepi Barat secara serius mengganggu prospek bagi pembentukan sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan pra-1967.



Laporan internal Uni Eropa - yang dibocorkan kepada wartawan pada hari Kamis kemarin (12/1) - mengatakan pembongkaran Israel terhadap rumah-rumah warga Palestina dan peternakan mereka serta perluasan permukiman Yahudi yang terus berlanjut ditambah dengan pembatasan Israel pada gerakan Palestina di wilayah yang diduduki mengikis kemungkinan berdirinya sebuah negara Palestina merdeka.

Apalagi ditambah dengan populasi Yahudi sekarang lebih dari dua kali lipat penduduk Palestina, laporan ini memperingatkan bahwa, "jika kecenderungan ini tidak berhenti dan terbalik, pembentukan negara Palestina dalam perbatasan pra-1967 tampaknya semakin sulit dibentuk.

Hasil penelitian 16 halaman oleh kepala misi Uni Eropa di Timur al-Quds (Yerusalem) dan Ramallah mendesak negara anggota Uni Eropa melakukan koordinasi dengan aktor-aktor internasional lainnya untuk menyampaikan suara keberatan sistematis atas langkah-langkah untuk mengusir warga Palestina dari wilayah-wilayah yang berada di bawah kontrol Israel.

"Wilayah C terdiri dari sumber daya alam penting dan lahan untuk pertumbuhan demografi dan ekonomi masa depan negara Palestina yang layak," kata laporan itu.

Laporan yang berjudul "Wilayah C dan Pembangunan Negara Palestina," meminta untuk adanya dukungan Uni Eropa untuk berbagai proyek pembangunan serta melindungi hak-hak Palestina yang terisolasi di "Area C" - sektor yang mencakup 124 permukiman Yahudi - yang ilegal di mata hukum internasional - dan yang berada di bawah kendali Israel langsung. Ini terdiri dari 62 persen dari Tepi Barat, termasuk tanah yang kaya yang paling subur dengan sumber daya.

Kesepakatan Oslo 1993 antara Israel dan Palestina membagi Tepi Barat ke dalam Area A (di bawah kontrol Palestina penuh), Area B (kontrol bersama Israel-Palestina) dan Wilayah C (yang di bawah kontrol keamanan penuh Israel).(fq/prtv/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.