Header Ads

Geert Wilders Kembali Berulah

Politikus Belanda, Geert Wilders, kembali berulah. Kali ini, Wilders memicu amarah pemerintah negara-negara Eropa Tengah dan Timur lantaran meminta masyarakat di kawasan itu untuk tidak mempekerjakan imigran. "Anda sebaiknya mengurusi bisnis sendiri," kata Wilders dalam laman resmi partai kebebasan (PVV), seperti dikutip globalpost.com, Kamis (16/2).



Pernyataan itu rupanya tidak sesuai dengan harapan Wilders. Sebanyak 3.000 keluhan masuk dan sebagian besar meminta laman partai tempat Wilders menyuarakan gagasannya yang anti-Islam segera ditutup. Kepala Kantor Anti-Diskriminasi Eropa, Geert Jan Ankomen mengatakan, banyak keluhan dari Eropa Tengah dan Timur, lalu Belanda. "Kami tidak akan membawa kasus tersebut pada pengadilan Belanda. Sebab, kecil kemungkinan untuk menang," katanya.

Pernyataan Wilder juga mendapat reaksi dari politisi dan diplomat komisi Eropa. Mereka sepakat, apa yang dikatakan Wilders melawan prinsip kebebasan yang dianut Eropa. "Kami meminta semua warga Belanda untuk tidak mengikuti ajakan anti toleran," ungkap Ketua Komisi Kehakiman Uni Eropa, Viviane Reding.

Juru bicara Komisi Eropa, Pia Ahrenkilde-Hansen mengisyrarakan ulah Wilders merupakan bentuk pelanggaran terhadap kebebasan berbicara. Sementara itu, kelompok Perdagangan Eropa, memperingatkan apa yang dikatakan politisi sayap kanan itu merusak citra perusahaan Belanda. "Belanda merupakan salah satu investor terbesar di Polandia," ungkapnya.

Namun pekan lalu, pemerintah Belanda mengatakan persoalan itu adalah masalah internal partai PVV. Sementara Wilders mengatakan tidak ambil pusing dengan keluhan tersebut. "Saya tidak benar-benar peduli tentang semua pergolakan itu," ucapnya. (republika/160212/al-khilafah.org)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.