Header Ads

HTI DPD Jatim Ajak Golkar Tolak Liberalisasi Migas

Rencana pemerintah terkait liberalisasi migas pada 1 April 2012, ditanggapi DPD HTI Jatim dengan road show ke partai politik. Road show ini digunakan sebagai edukasi politik dan penjelasan solusi Islam. Tim diwakili oleh Ust.Haris Abu Ulya , Ust. Fikri A.Zudiar, Ust. Abdus Salam, Ust.Ibnu Ali, dan Ust. Hanif.

Kunjungan pada Jumat 17 Februari 2012 merupakan kunjungan pertama HTI kepada partai politik. Kunjugan disambut langsung oleh ketua Golkar bapak Martoyo SH, M.Si. serta disambut beberapa pejabat penting Golkar. Diskusi kali ini membahas seputar rencana liberlisasi Migas.

“HTI menolak liberalisasi Migas karena akan menjadikan beban rakyat semakin berat. Bahkan DPR memproduksi UU yang liberal seperti UU Migas,UU Kelistrikan, dan UU yang lain” ungkap Ust. Fikri meyakinkan.

“Saya sangat setuju dan mendukung langkah HTI,” ujar Bapak Martoyo.

“Islam memandang bahwa Migas, SDA, dan kekayaan alam adalah milik rakyat. Negara hanya sebagai pengelolah serta diberikan kepada rakyat dengan gratis atau murah,” ungkap ust. Fikri.

Ketika Golkar ditanya “apakah Golkar sudah membahas dampak terkait liberalisasi Migas?”. Mereka menjawab “Belum”. Golkar pun berterima kasih kepada HTI yang telah melakukan pengkajian lebih dulu dibandingkan Golkar. Secara cermat ketua Golkar membaca nasyroh HTI. Selain diskusi tentang liberalisasi, HTI dan golkar juga membicarakan kondisi rakyat dan Indonesia secara umum. Golkar juga mengakui jika masalah bangsa akibat partai politik yang rusak dan bobork. Makanya perlu dibenahi dahulu partai politik yang ada sekarang. Serta di akhir diskusi, HTI dan Golkar sepakat untuk membicangkan lebih lanjut sistem politik ideal untuk indonesia. (LS-Jatim/al-khilafah.org)



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.