Header Ads

Inggris Kembali ke Somalia Setelah 20 Tahun Kekacauan di Negara Itu

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague melakukan kunjungan kejutan ke Somalia untuk melanjutkan kehadiran diplomatik Inggris di Somalia setelah dua dekade kehancuran, pergolakan sosial dan perang sipil berdarah terjadi di negara tersebut, laporan Press TV.



Hague tiba di ibukota Mogadishu, Kamis kemarin (2/1) dan bertemu dengan Presiden Somalia Shaikh Sharif Sheikh Ahmed di istana kepresidenan.

Dia juga menunjuk Matt Baugh sebagai dubes pertama Inggris sejak terjadi perang Somalia pada 21 tahun yang lalu.

"Saya senang telah membuat kunjungan pertama ke Mogadishu oleh Sekretaris Luar Negeri Inggris selama lebih dari 19 tahun. Ini adalah tanda dari komitmen Inggris untuk rakyat dan negara Somalia," kata Hague dalam sebuah pernyataan.

Dia menambahkan, "Sebagai komitmen jangka panjang kami untuk Somalia, kami menunjuk duta besar baru Inggris untuk Somalia, Matt Baugh, dan hari ini menyerahkan surat kepercayaan untuk Presiden Sheikh Sharif."

Seorang juru bicara Kedutaan Besar Inggris di ibukota Nairobi Kenya mengatakan duta besar Inggris yang baru untuk Somalia akan pindah ke Mogadishu dan membuka kedutaan besar hanya jika situasi keamanan memungkinkan.

Pengangkatan dubes, dan kunjungan mendadak Hague terjadi, beberapa hari setelah perusahaan minyak Barat mulai melakukan tawaran eksplorasi minyak di wilayah semi-otonomi Puntland di timur laut Somalia.

Perkembangan ini juga datang menjelang konferensi internasional di London pada 23 Februari mendatang untuk membahas langkah-langkah mengatasi ketidakstabilan dan menyelesaikan krisis yang berkepanjangan di Somalia.(fq/prtv/eramuslim/030212/al-khilafah.org)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.