Header Ads

Kepala intelijen AS Sebut Jatuhnya Rezim Suriah Hanya Masalah Waktu

Pemimpin Suriah Bashar al-Assad pasti akan runtuh dalam menghadapi aksi protes rakyat dan itu adalah masalah waktu sebelum rezimnya jatuh, kata Direktur Intelijen Nasional AS James Clapper, Selasa kemarin (31/1).

"Saya pribadi percaya ini adalah masalah waktu sebelum Assad jatuh, tapi masalahnya hal itu bisa menjadi waktu yang lama," kata Clapper pada sidang komite intelijen Senat.


"Aksi demonstrasi, oposisi terus menjadi terfragmentasi, tapi saya tidak melihat bagaimana Assad dapat mempertahankan kekuasaannya di Suriah," katanya kepada anggota parlemen AS.

Kerusuhan di Suriah adalah perhatian besar bagi Iran dan Hizbullah, yang mereka berdua berupaya besar membantu secara sumber daya dan saran dalam mencoba untuk menopang rezim Assad," kata Clapper.

Oposisi memang "terfragmentasi" tapi melakukan tekanan kepada Assad, kata Clapper, menambahkan bahwa masih belum jelas apa yang akan terjadi setelah keberangkatan pemimpin Suriah tersebut.

Direktur CIA David Petraeus, bersaksi di sidang yang sama sebelum Senat Komite Intelijen, juga menggambarkan rezim Suriah semakin beresiko.

"Saya pikir memang hal ini telah menunjukkan bagaimana substansial oposisi melawan rezim dan bagaimana oposisi sebenarnya tumbuh serta bagaimana adanya peningkatan perlawanan di luar jangkauan pasukan rezim keamanan," katanya.

Jatuhnya rezim Assad akan memberikan pukulan besar bagi Iran, yang bergantung pada Suriah sebagai link logistik penting untuk kelompok Syiah Hizbullah di Libanon, pungkasnya.(fq/aby/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.