Header Ads

Yahudi Rampas Puluhan Mata Air Palestina

Pemukim Yahudi telah menguasai puluhan mata air di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel, sehingga menghalangi atau membatasi orang Palestina dari sumber air yang langka, tulis Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam laporannya, Senin (19/03/2012).

Dilansir Maan, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan telah mensurvei 530 mata air di Tepi Barat dan menemukan bahwa 30 di antaranya, yang kebanyakan terletak di bawah kontrol militer Zionis, telah diambil alih oleh pemukim Yahudi.

Di samping itu, orang Palestina sekarang ini juga mulai kehilangan 26 mata air lainnya, di mana para pemukim Yahudi telah memasuki daerah sekitar dan mengancam akan mengambil sumber-sumber air itu.

Menurut laporan PBB itu, 474 mata air lain yang disurvei masih belum dijarah oleh pemuki Yahudi.

“Mata air tetap menjadi satu-satunya sumber air terbesar untuk irigasi dan sumber air yang sangat penting bagi ternak,” tulis laporan itu, seraya menambahkan bahwa sebagian mata air yang juga dipergunakan untuk konsumsi rumah tangga tidak dilengkapi dengan saluran pipa.

“Kehilangan sumber mata air yang dekat dengan lahan pertanian mengurangi pendapatan petani yang terdampak, yang terancam berhenti menanam atau menghadapi penurunan hasil produksi tanaman mereka,” lanjut laporan itu.

Ditambahkan pula, puluhan mata air yang dirampas oleh pemukim Yahudi diubah menjadi tempat-tempat wisata atau kolam renang.

“Para pemukim Yahudi telah membangun 40 sumber mata air sebagai tempat wisata, memasang meja-meja dan kursi-kursi piknik dan memberinya nama-nama Hebrew … Tempat itu menghasilkan lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi pemukim dan merupakan cara promosi atau mengiklankan bahwa pemukiman-pemukiman Yahudi adalah tempat yang menyenangkan,” kata peneliti OCHA Yehezkel Lein.

Seorang pemimpin pemukiman David Haivri berkata bahwa orang-orang Yahudi menggunakan mata-mata air itu “untuk tujuan rekreasi dan untuk orang-orang yang tinggal di sini, lebih dari sekedar untuk tujuan pariwisata.”

Pada tahun 2009, sebuah mata air bernama Ain Al Qaws yang terletak di dekat desa Nabi Saleh diambil alih oleh pemukim Yahudi dari Halamish, sehingga memaksa warga desa Palestina itu mencari sumber air di tempat lain, tulis laporan PBB itu dan menurut keterangan penduduk setempat.

“Mata air itu dulu dipakai untuk mengairi ratusan pohon zaitun dan tanaman buah-buahan dan anak-anak desa biasa berenang di sana. Sekarang, jika kami pergi ke mata air itu, maka pemukim Yahudi dan tentara akan datang dan menendang kami keluar,” kata seorang penduduk desa bernama Nariman Tamimi.

Seorang jurubicara Adminstrasi Sipil –lembaga yang dikelola militer Zionis untuk menangani urusan yang berkaitan dengan Palestina– di Tepi Barat mengatakan, mata air Ain Al Qaws terbuka bebas bagi semua orang, kecuali hari Jumat di mana sering terjadi aksi protes atas pengambilalihan mata air itu dan tentara Zionis menjauhkan orang dari tempat tersebut.

Dia mengatakan, Israel telah menggerebek salah satu bangunan ilegal di dekat mata air itu dan sedang mengambil langkah hukum terhadap pembangunan lain di sekitarnya. [hidayatullah/200312/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.