Header Ads

Kicauan di Twitter & Informasi di TV Bukti Tifatul Pro SBY Soal BBM

Menkominfo Tifatul Sembiring sudah bekerja maksimal guna mendukung kebijakan pemerintah soal BBM. Sebagai bukti, sosialisasi di sosial media dan televisi serta radio digenjot Tifatul soal BBM.

"Soal sosialisasi kenaikan harga BBM sudah dilakukan oleh Menkominfo di bawah koordinasi Wapres. Jadi Kemenkominfo-lah yang mengatur tampilnya menteri-menteri terkait di TVRI, RRI, dan TV swasta lainnya. Kementerian juga memasang iklan di beberapa media. Pak Tif bahkan memberikan kultwit di sosial media dengan followers beliau yang hampir 350 ribu orang," jelas staf khusus Menkominfo, Mabruri, saat memberikan konfirmasi, Senin (2/4/2012).


Mabruri juga mengingatkan kepada para pengkritik seperti dari politisi PD, bahwa keberadaan Kemenkominfo saat ini jangan disamakan dengan Departemen Penerangan masa lalu. Kemenkominfo sekarang hanya memfasilitasi komunikasi publik dan menteri-menteri terkait menyampaikan substansinya.

"Kalau soal pendapat, Pak Tifatul itu ikut arahan Presiden kok, beliau tidak pernah menentang kebijakan pemerintah. Tapi soal hubungan dengan partai itu kan lain, ada mekanismenya sendiri. Jangan dicampur aduk dong," tegas Mabruri.

Mabruri mengakui, memang benar terkadang Presiden SBY juga meminta para menteri yang berasal dari parpol agar menyampaikan pesan-pesan pemerintah kepada DPP partai masing-masing.

"Jadi tidak benar ada dilema, Tifatul bekerja profesional. Bukan dalam isu BBM ini saja, tapi banyak hal sudah disosialisasikan kepada masyarakat, seperti Asean Summit, KUR, Susu Formula, tanggap bencana, Sail Wakatobi-Belitong dan lain-lain. Semua dilakukan sesuai arahan," sergah Mabruri.

Namun Mabruri juga mengakui bahwa dalam sosialisasi kenaikan harga BBM tidaklah mudah. Opini dan pemberitaan media yang sudah membentuk mindset publik tidak mudah dijelaskan.

"Jadi Ibu Andi (Andi Nurpati), soal Kemenkominfo tenang saja. Kami bekerja profesional di bawah arahan Presiden. Woles (santai) aja, Bu...," tutup Mabruri. [detiknews/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.