Header Ads

HTI : Kedatangan Lady Gaga bentuk ketakutan kaum liberal

Upaya menghadirkan Irshad Manji dan Lady Gaga menurut pandangan Ketua Lajnah Tsaqofiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia merupakan bukti kepengecutan kelompok liberal di Indonesia dalam menyebarkan gagasannya.

“Mereka sebenarnya masih takut untuk menyebarkan ide mereka di sini” Kata Ustadz Hafidz Abdurrahman kepada arrahmah.com saat mengisi acara Halaqoh Islam dan Peradaban dengan tema Liberalisasi Agama dan Budaya 'Strategi penjajah menghancurkan Islam', di Wisma Antara, Jakarta (16/5).


Ketakutan tersebut menurut Ustadz Hafidz, karena kelompok liberal di Indonesia masih mendapat perlawanan oleh organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia.

“Sehingga mereka pinjam tangan orang lain, agar tidak mendapat gangguan atau resistensi dari dalam organisasi mereka, dari NU, Muhammadiyah, atau Majelis Ulama Indonesia” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, mereka perlu mendatangkan sosok-sosok yang memiliki paradigma sama dengan mereka dari luar Indonesia yang dapat mempengaruhi banyak orang.

“Maka, mereka mengundang Irshad Manji yang pola fikirnya tidak jauh dari mereka. Nah, cuma mereka  ngomong sendiri, kan masih takut, kalau orang lain, sudah ngomong, tinggal balik lagi ke negaranya, tapi korbannya ini, dan pengikutnya ini. Itulah yang saya lihat mengapa saya lihat mereka perlu mengundang orang-orang semacam ini.”papar Ustadz Hafidz.

Hal tersebut, menurutnya berlaku pula kepada kedatangan Lady Gaga, meskipun berbeda dalam pendekatan metode penyampaian ideologinya.

“Tidak jauh berbeda dengan Lady Gaga mereka juga seperti itu, hanya saja beda agen, jika yang satu terkait pemikiran dan intelektualitas, yang satu lagi melalui budaya” lontar Ustadz Hafidz.

Sebelumnya, Dia menyimpulkan hal tersebut, dari pengalaman ketika dahulu HTI pernah diundang sebuah diskusi yang dihadiri oleh Kaum Gay dan acara tersebut diisi oleh tokoh wanita liberal indonesia yang mengatakan bahwa lesbianisme dan gay adalah fitrah yang diciptakan oleh Allah, sehingga harus dihargai.

“Nah ungkapan seperti itukan tidak berani mereka ungkapkan secara terbuka sehingga perlu meminjam tangan orang lain” Jelasnya. [arrahmah/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.