Header Ads

Kontes Waria, MUI Kutai Timur: Harusnya Mereka Dihukum Bukan Diberi Reward

Meski sudah lewat, Hari Kartini masih diperingati di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Acaranya, kontes waria berkebaya. Meski mendapat penentangan, tapi dipastikan akan tetap dilakukan.



Acara digelar sebuah organisasi yang konsen terhadap waria itu direncanakan digelar di Gedung Buana Mekar, Sangatta Utara, Kutai Timur, Senin (14/5), pukul 19.00 WIB. Tidak tanggung-tanggung, pesertanya berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Timur.

Peserta berjumlah 30-an orang. Sebagian besar merupakan pekerja salon, sisanya waria yang kadang beraktivitas di jalanan.

"Awalnya hanya untuk Sangatta, tapi karena teman-teman dari daerah lain ingin ikut, ya dijadikan aja se-Kaltim," kata koordinator acara, Annis Titan Diwanti, ketika dihubungi detikcom, Minggu (13/5).

Menanggapi akan digelarnya kontes waria berkebaya tersebut, MUI Kutai Timur bereaksi keras dengan menyatakan penolakan mereka. Mereka beranggapan waria merupakan perilaku menyimpang. Seharusnya dihukum, bukan diberi penghargaan.

Ketua MUI Kutai Timur Sobirin Bagus menyatakan, acara seperti itu tidak pas. Tidak seharusnya waria yang menyalahi kodrat malah diakomodir. Sebab itu, MUI mengimbau agar panitia membatalkan acara tersebut.

"Kami menyarankan pemerintah tak memberi izin," kata Sobirin saat dihubungi detikcom, Minggu (13/5).

Sobirin mengaku belum mengambil langkah apapun terkait kontes waria berkebaya tersebut, seperti mengirim surat ke pemerintah. Termasuk bertemu langsung dengan panitia dan pihak-pihak yang terlibat dalam kontes waria berkebaya tersebut. Pasalnya, sejauh ini dia belum mendapat informasi detail.

"Saya sekarang di luar kota. Besok (Senin) malam, kami rapat. Agenda rutin. Tentu hal itu (kontes waria berkebaya) akan kami sikapi," ungkap anggota DPRD Kutim ini.[eramuslim/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.