Header Ads

Revolusi Syam: Revolusi Islam

Channel TV “Rusia Today” berbahasa Inggris beberapa hari lalu mempublikasikan hasil wawancara pers dengan seorang sejarawan dan sekaligus analis politik berkebangsaan Prancis, Pierre Piccinin tentang insiden Suriah, dan pandangannya tentang apa yang terjadi di mana, setelah kunjungannya yang kedua kalinya selama beberapa bulan terakhir, untuk berusaha memahami berbagai insiden yang terjadi.



Dalam menanggapi pertanyaan mengenai interpretasinya terhadap berbagai insiden yang terjadi di Suriah dan bagaimana ia menjelaskannya, maka ia mengatakan bahwa apa yang terjadi di sana adalah revolusi dalam setiap arti kata, dan bahwa ada keterlibatan kelompok-kelompok Islam dalam revolusi ini yang berusaha untuk mengubah Suriah menjadi negara Islam (Khilafah Islam). Sementara Amerika dan rezim Suriah terus bekerja sama untuk menghadapi musuh bersama mereka yang tercermin pada kelompok-kelompok Islamis. Sedangkan Israel merasa sangat nyaman dengan keberadaan rezim Suriah sebagai tetangganya, sehingga Israel tidak ingin rezim Suriah jatuh.

*** *** ***

Tampaknya, hakikat revolusi Syam telah mulai jelas bagi setiap orang yang berusaha untuk memahami semua yang terjadi dan arahnya. Dan pada waktu yang sama juga menghilangkan ketidakpastian tentang keterlibatan rezim penjahat Assad, serta hubungannya yang mencurigakan dengan negara kolonialis Amerika dan anak asuhnya di kawasan Timur Tengah, yaitu negara kanker Yahudi.

Di tengah era revolusi yang diberkati, dan di bawah reruntuhan hegemoni kolonialisme Barat, terbitlah cahaya pagi revolusi terbesar dalam sejarah modern, yang huruf-hurufnya dicetak dengan tinta emas, mengikuti langkah Rasulullah Muhammad Saw dalam perjuangan politiknya, menyatakan ketundukannya hanya kepada Muhammad bin Abdillah, merespon seruan Tuhannya untuk menjatuhkan penguasa diktator, serta melihat dengan nyata bahwa kabar kembira dari Nabinya untuk mendapatkan kekuasaan dan keteguahan akan terwujudkan di tanah Syam yang diberkati; sementara darah kepahlawanan yang mengalir dalam pembuluh darah mereka adalah darah para sahabat yang mulia; sedang hati mereka dipehui oleh kemuliaan Islam dan kecintaan untuk berkorban di jalan Allah, dan di dalam membebaskan dari penindasan penguasa tiran dan kezalimannya.

Itulah revolusi besar Islam yang tengah melebur dalam revolusi Syam.

Ini benar-benar sebuah revolusi. Revolusi ini telah menggunakan metode terbaik dalam aksi politik massa yang terorganisir, di mana tampak di dalamnya tantangan, tekad, ketabahan dan kesabaran, untuk menerjemahkan arti dari perjuangan politik yang berasal dari harumnya bau Islam yang agung.

Ini adalah revolusi untuk membebaskan dari dominasi kolonial Barat dalam segala bentuknya, juga untuk memutus ketergantungan pada Barat, membebaskan umat dari cengkeraman kolonialisme, serta membongkar setiap rencana, metode dan alat-alatnya.

Ini adalah revolusi untuk melenyapkan kekuasaan tiran dan thaghut. Maka, dengan jatuhnya rezim Assad yang najis, singgasana pun akan jatuh. Kemudian Damaskus akan mulia dengan menjadi titik sentral dan stasiun pertama jatuhnya rezim tirani. Dimulai dari sini-dengan izin Allah-akan terus meluas melewati seluruh negeri-negeri Muslim di wilayah Barat dan Timur, mulai dari Tanger (Maroko) hingga ke Sumatera (Indonesia) untuk menaikkan bendera Islam yang agung, yang akan menandai terbitnya fajar barun yang akan dinikmati oleh semua umat di dunia.

Ini adalah revolusi, dimana kekuatan jahat dunia berkonspirasi untuk menggagalkannya. Amerika, Barat, Rusia, Cina dan entitas Yahudi, para antek Barat di Irak, Iran, sekutu rezim Assad di Lebanon, dan mereka yang tidak berbuat apa-apa, serta alat kolonial Barat seperti Dewan Keamanan dan Liga Arab, dimana semuanya sepakat menghalangi revolusi, tetapi mereka gagal, dan hilanglah bau busuk mereka yang tidak berguna sama sekali. Sungguh, rencana Allah SWT terus mengintai mereka.

Revolusi Syam berjalan di bawah pemeliharaan Allah SWT, mengikuti bimbingan Muhammad Saw dalam setiap langkahnya, maka hari demi hari semakin meningkat kekuatan dan dukungannya. Sehingga sinar keimanannya menyinari seluruh pelosok Syam dan cahayanya mencapai seluruh negeri-negeri Islam.

Sunggguh telah tampak tanda-tanda kemenangan di Syam, dan saat kemenangan itu sudah sangat dekat, agar hal itu menjadi saat pukulan mematikan bagi rezim Bashar Assad, kemudian mencabutnya dari akarnya, lalu melemparnya ke jurang yang dalam bersama dengan sikap ketergantungannya, pengkhianatannya dan kezalimannya.

Wahai, Damaskus, wahai Negara Khilafah sambutlah, hiasilah dan kibarkan tinggi-tinggi bendera Islam. Sungguh, kemulianmu telah kembali padamu, dan angin kemenangan telah berhembus.

Revolusi Syam ini telah menerjemahkan arti sebenarnya bagi revolusi Islam dan keistimewaannya, sehingga ia pantas berada di puncak revolusi umat. Dengan demikian, revolusi Syam adalah revolusi Islam. [HTIPress/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.