Header Ads

HTI: Watak Assad Mirip Fir’aun

Salah satu ciri seorang Muslim adalah sejauh mana ia memiliki kepedulian sesama Muslim. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam bersabda, “Dan barangsiapa bangun pada pagi hari tidak memperhatikan urusan kaum Muslimin, maka ia bukanlah termasuk golongan mereka (kaum Muslimin)”, demikian dikatakan Ismail Yusanto, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia dalam Mabit Muslim Peduli Suriah dan Rohingya di Arrahman Qur’an Learning Islamic Centre, Sabtu, (14/07/2012), di Jakarta.


“Jadi umat Muslim seperti satu tubuh, jika satu bagian tubuh sakit, maka yang lainnya ikut sakit,” tandasnya.

 
Ismail menjelaskan di wilayah-wilayah Muslim minoritas, banyak umat Islam dibunuh dan dibantai. Begitu juga di Suriah. Pada dasarnya Bashar al Assad  adalah Nushairiyyah, ujar pria  yang sempat dikunjungi tamu dari Suriah ini.

Meski kaum Mayoritas adalah Sunni, tapi sejak kepemimpinan Hafez Al Assad, kaum Nushairiyyah memegang kendali pemerintahan. Hal ini turut dilangenggkan oleh anaknya, Bashar Assad .

“Sifat watak Assad mirip Fir’aun. Kaum Sunni dipaksa sujud menghadap tulisan La ilaha illa Bashar,” gusarnya.


Namun ketika umat Islam dibantai, dunia pun tampak bergeming. Tidak ada massa berteriak pelanggaran HAM, padahal hingga kini tiap hari ada umat Muslim yang tewas oleh serangan serdadu Amerika dan Israel, katanya.


Lantas mengapa hal ini terjadi? Ismail menyimpulkan karena kondisi umat Islam sekarangdalam keadaan lemah. Kelemahan ini dikarenakan karena umat Islam tidak memiliki dua hal. Pertama pemimpin yang membuat bersatu. Kedua, institusi pemersatu.


“Pemimpin itu disebut kholifah dan institusinya disebut khilafah,” jawabnya di depan ratusan peserta mabit. [hidayatullah/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.