Jika kita sudah bergelut dalam bisnis maupun akan memulai bisnis,
marilah kita perhatikan kembali fondamen penting dari bisnis syariah.
Yaitu, pemahaman tentang rejeki dan keimanan. Tanpa kita sadari, kita sering kebolak-balik dalam memahami keduanya.
Kita lebih sering khawatir dengan masalah rejeki kita, namun sering mengabaikan masalah keimanan kita.
Padahal sesungguhnya keberadaan rejeki itu sudah dijamin oleh Allah, namun keberadaan keimanan itu belum ada jaminannya.
Rejeki (razaqa) itu bermakna a'tha = pemberian. Rejeki itu pemberian dari Allah semata (QS. Ali Imran: 37).
Sedangkan keimanan itu bisa naik, bisa turun, bahkan bisa hilang dari diri manusia. Na'udzubillahi min dzalik!
Kita lebih sering takut kehilangan rejeki, namun terkadang tidak takut akan terjadinya penurunan dari kualitas keimanan kita.
Takut kehilangan rejeki akan membuat hampir seluruh hidup kita habis untuk mengejarnya.
Tanpa kita sadari, seluruh waktu kita, tenaga kita dan fikiran kita, telah kita habiskan hanya untuk mengejar rejeki ini.
Sehingga kita sering lupa tentang hakikat jati diri kita, hakikat
keberadaan kita, bahkan hakikat hidup kita itu sendiri di dunia ini.
Apakah kita lahir, hidup dan menjalani hidup ini hanya untuk mengejar-ngejar yang namanya rejeki itu?
Ataukah, kita lahir di dunia ini memiliki misi tertentu, yang lebih
besar dan lebih mulia, dari hanya sekedar urusan materi dan materi?
Jika dalam hati dan fikiran kita sudah mulai luntur dari perhatian
terhadap misi hidup ini, berarti kualitas iman kita telah turun.
Berarti, kita lebih khawatir terhadap keberadaan rejeki tika, dibanding khawatir terhadap keberadaan iman kita.
Bagaimana kita dapat mengetahui misi hidup ini dengan benar?
Jika kita harus menjawab dengan fikiran kita, tentu tidak akan pernah mendapat kebenaran yang hakiki.
Seharusnya kita bertanya pada Dzat yang menciptakan kita...
Jawabannya bisa kita dapatkan dengan jalan membuka Al Qur'an...
Misi hidup kita menurut Al Qur'an dapat kita baca dalam Surat Al-Ahzaab: 72.
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menawarkan AMANAT kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, ttp semua enggan untuk memikul AMANAT itu,...
".., mereka khawatir utk tdk dpt melaksanakannya, lalu dipikullah AMANAT
itu oleh MANUSIA. Ssghnya manusia itu amat ZALIM dan BODOH".
Menurut Allah, setiap manusia yang lahir telah dibebani dengan suatu
MISI tertentu. MISI itu adalah MISI yang sangat amat berat sekali..
Utk menggambarkan betapa beratnya MISI itu, MISI itu tlh ditawarkan pd
LANGIT. Betapa besarnya LANGIT itu dibandingkan dengan manusia...
Walaupun LANGIT itu sangat besar, ttp dia tidak berani memikul MISI itu.
Kemudian ditawarkan pd BUMI. Btp besarnya BUMI dibanding kita..
BUMI juga tdk berani. Kemudian ditawarkan pd GUNUNG. Betapa besarnya GUNUNG itu dibanding kita. Dia jg tdk sanggup memikulnya...
Ternyata MISI itu kemudian dipikul oleh MANUSIA, yang kecil dan kerempeng ini...Apa sesungguhnya MISI itu?
MISI itu adalah memikul AMANAT yang berasal dari ALLAH SWT. Apakah AMANAT itu...?
AMANAT yang sangat amat berat itu adalah memikul DIENUL ISLAM (AGAMA
ISLAM) agar menjadi aturan bagi seluruh umat manusia di bumi ini...
Itulah MISI yang sangat amat berat itu. Namun anehnya, manyak manusia
yang melalaikan AMANAT itu. Hidupnya habis untuk memburu materi...
Karena kebanyakan manusia suka LALAI dan mengabaikan AMANAT itu, maka
dalam penutup ayat tadi, ALLAH memberi predikat khusus pd manusia
"Sesungguhnya manusia AMAT ZALIM dan AMAT BODOH". Sudah tahu dirinya
amat kecil dan lemah, tp tidak pernah mau serius utk memikul AMANAT
Assalaamu'alaikum, wahai saudaraku sekalian. Semoga Allah senantiasa
menuntun hidup kita di jalan yang benar. Mari kita lanjutkan...
[Kultwit ini diupdate beda hari dengan kultwit sebelumnya]
Jika kita sdh menemukan MISI hidup yg ssghnya, yaitu utk memikul AMANAT.
Seharusnya sdh mulai ada perubahan2 dlm menjalani hidup ini.
Terutama utk meletakkan mana yg utama dan mana yg hanya pelengkap. Mana yg hrs jadi POROS HIDUP. Mana yg hanya menjadi ORBITnya.
Mengejar materi memang paling mudah untuk menjadi POROS HIDUP kita.
Semua aktivitas hidup bs tunduk dg segala dpt mendatangkan materi
Semangat kita mudah berkobar jika diiming-iming dg segala kegiatan yang bisa mendatangkan materi.
Berbagai jadwal kegiatan mudah sekali kita ubah, jika harus bertabrakan dengan aktivitas yang bisa mendatangkan materi.
Berbagai tawaran kegiatan-pun harus kita pilih-pilih berdasarkan pertimbangan ada atau tidaknya materi yg akan diperoleh.
Mimpi yg tertinggi dalam hidup kita-pun telah kita tetapkan dalam rangka untuk meraih materi yang sebanyak-banyaknya.
Shg ukuran kesuksesan hidup hanya diukur dari materi. Orang yg dianggap
hidupnya sukses apabila berhasil meraih materi yg banyak.
Itulah yg disebut kita telah menjadikan KEJAR MATERI sebagai POROS
KEHIDUPAN kita. Semua harus mengikuti agenda kejar materi ini.
Tidak ada komentar